Jepang Larang Israel Hadir di Peringatan Bom Nagasaki, Dubes Negara Barat Ngambek Ikut Tak Hadir
Pemerintah di Nagasaki Jepang mengeluarkan larangan untuk Duta Besar Israel Gilad Cohen, agar tidak hadir dalam peringatan bom nuklir Nagasaki, pada Jumat 9 Agustus 2024. Dampaknya, sejumlah duta besar negara barat ikut ngambek dengan tidak hadir di acara tersebut.
Dilansir dari The New Arab, Walikota Nagasaki Shiro Suzuki melarang Gilad Cohen dating, lantaran khawatir akan memantik protes terkait serangan Israel di Gaza. Menurutnya larangan itu tidak bersifat politis melainkan untuk menjaga agar upacara berjalan aman dan khidmat.
Meski Suzuki juga menyebut pihaknya telah bersurat ke Kedutaan Israel, agar segera melakukan gencatan senjata di Gaza, pada Juni lalu.
Sejumlah duta besar negara barat di Jepang pun bereaksi dengan mengeluarkan pernyataan, tidak hadir di acara tersebut. Mereka akan mengirim diplomat bawahan mereka, sebagai gantinya. Pada surat yang dikirim ke Suzuki, seperti dilihat AFP, enam negara barat memperingatkan akan tidak hadir bila Israel dikucilkan. "Akan susah untuk kami hadir di acara itu."
Sikap itu awalnya dikeluarkan oleh Duta Besar Amerika Serikat dan Inggris, kemudian diikuti oleh Italia, Kanada, Jerman dan Uni Eropa. Duta Besar Amerika Serikat Rahm Emanuel menyebut tidak hadir di acara mengenang dahsyatnya bom nuklir negaranya di ujung Perang Dunia II itu, lantaran "Jepang tidak mengundang Duta Besa Israel," kata juru bicara kedutaan kepada AFP.
Emanual bahkan akan pergi ke acara lain di salah satu kuil di Tokyo. Duta besar berusia 64 tahun itu dikenal sebagai pendukung keras Israel. Ayahnya dikenal sebagai eks anggota Irgun, organisasi paramiliter Yahudi yang menyerang tantara Inggris dan penduduk Palestina.
Peringatan Nagasaki berlangsung mengenang tragedi sejarah di mana bom nuklir terbesar yang dibuat Amerika Serikat, ditembakkan ke arah Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, pada Agustus 1945. Peristiwa itu menjadi akhir dari Perang Dunia II.