Jenis Pemanasan Sebelum Olahraga Saat Bulan Puasa
Pemanasan sebelum berolahraga penting dilakukan. Sebab pemanasan memiliki beberapa manfaat, salah satunya mencegah terjadinya cedera.
Di bulan puasa, pemanasan sebelum olahraga harus diperhatikan. Tidak diwajibkan pemanasan yang berlebihan. Ada beberapa jenis pemanasan yang perlu dilakukan sebelum berolahraga di bulan puasa, seperti pemanasan statis, pasif, dinamis, balistik, isometrik, dan neuromuscular.
Berikut jenis-jenis pemanasan yang bisa dilakukan sebelum olahraga sesuai dengan tujuannya.
Jenis Pemanasan Sebelum olahraga
1. Pemanasan statis
Pemanasan statis dapat dilakukan dari ujung kepala sampai ke ujung kaki tanpa banyak melakukan gerakan, yang mirip seperti peregangan kaki atau lutut layaknya rutinitas pemanasan selama sekolah dulu.
Secara umum jenis pemanasan ini dapat dilakukan selama 30 detik atau lebih. Gerakannya ringan dan tidak menyakitkan.
2. Pemanasan pasif
Pemanasan pasif mengharuskan dilakukan bersama satu orang lainnya untuk saling menekan dan meregangkan otot.
Caranya Anda bisa berdiri dengan pinggang menyandar ke tembok sementara pasangan pemanasan Anda mengangkat kaki dan meregangkan hamstring, untuk mencegah cedera hamstring.
Gerakan ini juga disebut pemanasan santai yang akan membantu mengurangi kejang otot, kelelahan otot, dan rasa sakit setelah berolahraga.
3. Pemanasan dinamis
Pemanasan ini akan melibatkan pengendalian tangan dan kaki dengan perlahan hingga batas jarak pergerakan otot.
Bagian tubuh juga perlu bergerak secara perlahan-lahan sembari meningkatkan kecepatan, yang dapat dilakukan satu per satu maupun bersamaan.
4. Pemanasan balistik
Pemanasan balistik bertujuan untuk mendorong bagian tubuh melebihi batas normal pergerakan dan membuatnya lebih meregang.
Jenis pemanasan ini akan membantu meningkatkan jarak pergerakan dan memicu otot meregang dengan refleks. Namun efeknya, pemanasan ini juga dapat memicu risiko cedera yang besar.
Jadi, hanya atlet dalam kondisi tertentu saja yang bisa melakukan pemanasan ini dengan baik.
5. Pemanasan aktif terisolasi
Jenis pemanasan ini biasa digunakan oleh para atlet, pelatih, terapis pijat, dan profesional lainnya sebelum latihan.
Yakni dengan cara berada pada posisi tertentu dan menahannya dengan baik tanpa bantuan orang lain selain kekuatan otot sendiri.
6. Pemanasan isometrik
Pemanasan isometrik merupakan peregangan otot statis dengan cara menahan peregangan selama beberapa waktu. Atau bisa dengan meminta bantuan ke pasangan guna menahan kaki untuk diangkat tinggi sementara Anda berusaha menekan ke arah berlawanan.
Jenis pemanasan ini adalah salah satu yang paling aman dan efektif dalam berolahraga, karena bisa meningkatkan jarak pergerakan sendi, memperkuat tendon, dan ligamen saat mencapai kelenturannya.
7. Propriosepsi neuromuscular
Pemanasan propriosepsi neuromuscular atau proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF) merupakan penggabungkan dari pemanasan isometrik, statis, dan pasif, yang dilakukan untuk mencapai tingkat kelenturan gerakan yang lebih tinggi, dengan cara meregangkan otot sampai jarak pergerakan meningkat.
Pemanasan ini juga sebagai bentuk latihan kelenturan atau fleksibilitas yang juga membantu meningkatkan kekuatan otot.
Advertisement