Jenis Minyak Buat Masak yang Sehat dan Bikin Panjang Umur
Harga minyak sawit hingga hari ini masih mahal. Minyak goreng kemasan 1 liter dibanderol hingga Rp 20.000, sedangkan kemasan 2 liter seharga Rp 38.000-40.000. Konon, penyebab melambungnya harga minyak sawit ini karena harga CPO atau bahan baku yang mahal.
Nah, tahukah Anda, selain minyak sawit ada beberapa minyak yang dihasilkan dari tanaman lain dan lebih sehat dan bikin panjang umur. Apa yang Anda konsumsi memengaruhi kesehatan tubuh. Makanan bahkan disebut bisa memperpanjang atau memperpendek usia, tergantung bagaimana pola makan Anda.
Sebagaimana dilansir Well and Good, ada lima wilayah di dunia yang juga dikenal sebagai zona biru dengan rata-rata penduduknya memiliki usia hampir mendekati 100 tahun. Tak hanya panjang umur, orang-orang yang hidup di wilayah ini juga sehat secara fisik. Lima wilayah itu adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, Loma Linda di California, Ikaria di Yunani dan Nicoya di Kosta Rika.
Ahli nutrisi yang dijuluki The Nutrition Twins, Lyssie Lakatos, dan Tammy Lakatos Shames menyebut, masyarakat di lima daerah ini sebagian besar menerapkan pola makan nabati, serta mencoba tetap terhubung dengan keluarga dan berpikir positif.
Tak hanya selalu berpikir positif, penggunaan minyak goreng juga memengaruhi bagaimana seseorang bisa hidup sehat dan berumur panjang. Minyak paling umum yang digunakan adalah minyak yang diklaim sehat dan kaya akan vitamin.
Berikut empat jenis minyak goreng sehat yang diklaim bisa memperpanjang usia:
1. Minyak Zaitun
Minyak zaitun kaya akan asam lemak omega-3 yang bagus untuk kesehatan jantung. Selain penuh dengan lemak bermanfaat, minyak zaitun juga merupakan sumber antioksidan yang baik. Menurut Healthline, minyak zaitun terbuat dari buah zaitun yang diperas. Banyak varietas yang tersedia, termasuk minyak zaitun murni, extra virgin, atau virgin.
Minyak zaitun virgin dan extra virgin diekstraksi melalui pengepresan dingin. Minyak zaitun berlabel "minyak zaitun" atau "murni" mengandung campuran minyak dingin dan minyak sulingan yang telah diekstraksi melalui bahan kimia atau panas.
Minyak zaitun telah sekian lama disebut-sebut memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan, termasuk penurunan risiko jenis kanker tertentu dan peningkatan kadar kolesterol dan gula darah.
2. Minyak Alpukat
Minyak alpukat diperas dari buah alpukat yang mengandung sekitar 60 persen minyak. Banyak penelitian telah menghubungkan minyak alpukat dengan manfaat kesehatan yang kuat, termasuk penurunan kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida.
Minyak alpukat memiliki rasa yang ringan bahkan bisa dikonsumsi mentah. Minyak alpukat sangat mirip dengan minyak zaitun dalam hal kegunaan dan nilai gizi. Sebagaimana dilansir WebMD, seperti minyak zaitun extra virgin, minyak alpukat yang diperas dingin tidak dimurnikan dan mempertahankan beberapa rasa serta warna buah sehingga membuatnya berwarna kehijauan.
Minyak alpukat juga sering dioleskan langsung ke kulit sebagai pelembap, dan dapat ditemukan di banyak kosmetik dan produk perawatan kulit. Ketika diproduksi untuk aplikasi luar, minyak biasanya dimurnikan sehingga memberikan warna kuning pucat.
3. Minyak Wijen
Meski tak setinggi minyak alpukat, titik asap minyak wijen lebih tinggi daripada minyak zaitun, yaitu 210 derajat celcius. Dalam minyak yang banyak digunakan untuk masakan Asia ini tinggi akan antioksidan sesamol dan sesaminol yang sehat untuk jantung.
Minyak wijen juga memiliki efek neuroprotektif yang bermanfaat terhadap penyakit tertentu seperti Parkinson. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian pada penderita diabetes tipe 2 ditemukan bahwa menggunakan minyak wijen selama 90 hari secara signifikan menurunkan gula darah dan biomarker manajemen gula darah jangka panjang.
4. Minyak Kesemba (safflower)
Minyak safflower ini berasal dari tumbuhan dengan nama sama atau dalam Bahasa Indonesia disebut bunga kesumba. Tanaman ini banyak ditemukan di Mediterania tepatnya di Mesir. Minyak ini memiliki titik asap hingga 265 derajat celcius dan memiliki kandungan rendah lemak jenuh serta mengandung persentase asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi.
Selain itu menggunakan minyak safflower setiap hari dapat mengurangi peradangan, manajemen gula darah, dan kolesterol pada wanita pasca menopause dengan obesitas dan diabetes tipe 2.
Minyak Safflower ini juga dapat digunakan untuk berbagai masakan, mulai dari marinasi, saus, dipping sauce, memanggang, maupun menggoreng.
Advertisement