Jenis Cabai dari Seluruh Dunia, Punya Rasa Super Pedas
Cabai tak hanya rasanya yang pedas. Di musim penghujan seperti saat ini, harga cabai juga ikut "pedas". Karena memiliki nilai jual yang tinggi, cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan.
Cabai merupakan jenis bumbu yang punya banyak penggemar. Rasanya yang pedas begitu dinikmati di beragam masakan.
Jenis-jenis cabai digunakan pada banyak kuliner di seluruh dunia. Bagi pencinta pedas, jenis-jenis cabai ini perlu diketahui. Jenis-jenis cabai ini punya tingkat kepedasan berbeda dari pedas sampai super pedas.
Jenis-jenis cabai secara umum termasuk dalam tumbuhan anggota genus Capsicum. Jenis-jenis cabai digolongkan sebagai sayur atau bumbu, tergantung bagaimana cara penggunaannya.
Cabai mengandung antioksidan yang sangat baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Cabai juga mengandung zat capcaisin yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit kanker. Selain itu, juga terdapat vitamin c yang cukup tinggi pada buah cabai. Meskipun cabai memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, Anda juga tetap harus memperhatikan banyaknya cabai yang anda konsumsi supaya tidak menimbulkan gangguan pada lambung.
Morfologi Tanaman Cabai
Cabai atau cabai merah atau lombok adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana pemanfaatannya. Sebagai bumbu, cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Di masakan Padang, cabai dianggap sebagai "bahan pokok".
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di pada dataran rendah ataupun dataran tinggi, yang mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang dapat menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun kemungkinan memiliki risiko kegagalan.
Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Jika panasnya cukup, dalam lima hari telah kering lalu baru diambil bijinya. Untuk area satu hektar dibutuhkan sekitar dua sampai tiga kg buah cabai (300-500 gr biji).
Kandungan Nutrisi dalam Cabai
Berikut adalah kandungan gizi yang ada di dalam cabai segar:
• Air
• Energi
• Protein
• Lemak
• Karbohidrat
• Serat
• Kalsium
• Fosfor
• Zat besi
• Natrium
• Kalium
• Seng
• Beta-karoten
• Niacin
• Vitamin C
Selain itu dalam cabai juga terdapat berbagai macam vitamin dan mineral serta kandungan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak.
Jenis Cabai di Indonesia
1. Cabai Jawa
Cabai Jawa merupakan salah satu jenis cabai yang tumbuh subur di Indonesia. Cabai ini tidak menjadi bagian dari famili capsicum annuum, tetapi tergolong famili piperaceae (sirih-sirihan). Cabai ini bukan untuk bahan dasar sambal, tetapi untuk tambahan bumbu rempah.
Rasa pedas yang dihasilkan tidak sekuat jenis cabai lainnya, tetapi dapat memberikan tambahan rasa yang enak dan sedap, untuk bisa mendapatkan cabai Jawa, cukup pergi ke pasar tradisional maupun supermarket terdekat.
2. Cabai Besar
Jenis cabai yang selalu dipakai untuk memasak di dapur adalah jenis cabai merah besar. Jenis ini memiliki kulit yang lebih tebal, panjang 10-15 cm dan berdiameter 2 hingga 3 cm. Meskipun ukurannya besar, tetapi rasanya justru tidak terlalu pedas.
Maka, cabai merah besar sering dipakai untuk menambahkan warna pada masakan. Cabai ini memiliki aroma yang sedikit langu, sehingga harus direndam dahulu dengan air panas agar aroma kurang sedap bisa menghilang.
3. Cabai Keriting
Cabai keriting juga menjadi salah satu jenis cabai yang laku keras di pasaran. Ukuran panjangnya hampir sama dengan cabai merah besar, tetapi bentuknya lebih ramping atau keriting. Pada umumnya digunakan untuk bahan dasar pembuatan sambal.
Sebab, cabai keriting ini memiliki cita rasa yang pedas. Jenis cabai ini sendiri terdiri dari 2 macam yakni cabang keriting merah dan hijau. Tingkat rasa pedas dari keduanya sama. Jadi, masyarakat dapat memilih salah satunya sesuai dengan selera masing-masing.
4. Cabai Gendot
Cabai gendot atau gendol termasuk jenis cabai yang rasanya cukup pedas dan bikin ‘ketagihan’. Bentuknya kecil dan gendut seperti namanya. Biasanya cabai gendot sering ditemukan di wilayah pegunungan, seperti Lembang dan Dieng yang terdiri dari beberapa warna yaitu: merah, orange, kuning, dan hijau.
5. Cabai Rawit
Sering mendengar pepatah ‘kecil-kecil cabe rawit’. Tampaknya pepatah tersebut juga sesuai dengan kriteria dari cabai rawit, yakni memiliki bentuk yang kecil mungil tetapi rasa pedasnya dapat menggetarkan lidah. Terdapat 3 jenis cabai rawit yang sering dipakai masyarakat Indonesia yakni:
• Rawit Domba
Ukuran rawit domba lebih besar dibandingkan jenis cabai rawit lainnya. Buahnya menggantung ke bawah. Ketika masih muda, warna buahnya adalah putih terang, selanjutnya akan berubah menjadi orange dan ketika matang menjadi merah terang.
• Rawit Kathur
Berbeda halnya dengan jenis rawit kathur. Jenis ini akan terus tumbuh ke atas dengan ukuran lebih kecil dibandingkan rawit domba. Ketika cabai ini sudah matang, rawit kathur akan berwarna merah tua, bertekstur padat, dan bijinya cukup banyak.
• Rawit Jemprit
Rawit jemprit memiliki bentuk yang langsing dengan ujung runcing, dan dikenal sebagai cabai yang paling pedas di antara jenis cabai rawit lainnya. Saat masih muda cabai jemprit akan berwarna hijau, dan lebih sering digunakan untuk tambahan acar, ketika sudah matang, cabainya akan berwarna merah agak hitam.
Cabai akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang benar. Sebab, cabai ini mengandung berbagai macam zat seperti karbohidrat 7,3 g, serat 1,4 g, protein 1 g, kalsium 29 mg, zat besi 0,5 mg, natrium 23 mg, fosfor 24 mg, vitamin c 18 mg hingga lemak 0,3 g.
6. Cabai Katokkon
Cabai katokkon sangat dikenal di Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang memiliki bentuk bulat seperti sayur tomat dengan diameter sekitar 2 sampai 3cm per-buahnya. Cabai Katokkon memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan cabai rawit. Cabai ini biasanya sering digunakan untuk menambah rasa pada aneka hidangan khas Tana Toraja. Selain itu, aroma khas yang dihasilkan cabai katokkon dipercaya dapat menambah kelezatan suatu sajian.
Jenis Cabai di Dunia
Selain di Indonesia, cabai juga bisa ditemui di negara lain, dan tentunya ada cabai yang memiliki tingkat kepedasan melebihi cabai yang ada di Indonesia.
1. Cabai Jalapeno
Jenis-jenis cabai ini berasal dari Meksiko dengan warna hijau sampai merah. Bentuk cabai ini mirip dengan peluru dan memiliki rasa yang sangat pedas dan menggigit. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan 2.500-8.000 Skala Scoville.
2. Cabai setan
Cabai setan disebut sebagai cabai terpedas di seluruh dunia. Cabai ini berasal dari timur laut India (Assam, Nagaland, dan Manipur) dan Bangladesh. Tingkat kepedasan cabai ini bisa mencapai 1.001.304 Skala Scoville.
3. Cabai pelangi
Cabai pelangi atau cabai numex twilight merupakan varietas cabai yang dikembangkan oleh New Mexico State university. Cabai ini memiliki warna bak pelangi. Awalnya cabai ini akan berwarna ungu, kemudian berubah menjadi kuning dan oranye, dan ketika masak berubah menjadi merah. Di Indonesia, cabai ini sering dijadikan tanaman hias.
4. Cabai rocoto
Cabai rocoto banyak ditemukan di Peru, Bolivia, Chile, Argentina Utara dan Ecuador. Bentuk cabe ini hampir bulat dan memiliki daging tebal seperti paprika. Kebanyakan rocoto berwarna merah, namun di Karibia dan Meksiko ada pula yang berwarna kuning dan oranye. Cabe ini akan sangat pedas ketika bijinya berwarna hitam.
5. Paprika
Paprika juga termasuk dalam jenis-jenis cabai. Paprika biasanya memiliki 4 varietas, yaitu paprika merah, kuning, hijau, dan oranye. Biasanya paprika hijau terasa lebih pahit dan varietas merah memiliki rasa lebih pedas.
6. Cabai ceri
Cabai ceri atau Pimento memiliki bentuk yang besar, berwarna merah dan berbentuk hati. Cabai ini memiliki panjang sekitar 7-10 cm dan lebar 5-7 cm. Jenis-jenis cabai ini memiliki daging buah yang manis, berair, dan lebih beraroma apabila dibandingkan dengan paprika merah. Namun beberapa varietas pimento memiliki rasa yang cukup pedas.
7. Cabai cayenne
Cabai cayenne juga dikenal sebagai cabai Guinea, cabai tanduk sapi, cabai pedas merah, aleva, atau cabai burung. Cabe ini berasal dari Cayenne, Guiana Prancis. Buah cabai cayenne ini umumnya dikeringkan atau dipanggang dan dikemas dalam bentuk bubuk.
8. Cabai Serrano
Jenis-jenis cabai satu ini berasal dari pegunungan Meksiko, dan biasanya dikonsumsi dalam keadaan mentah. Cabai ini memiliki tingkat kepedasan mencapai 10.000- 23.000 Scoville. Cabai ini memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan cabai Jalpeno dan memiliki bentuk mirip cabai rawit.
9. Chilli Tepin
Chilli Tepin merupakan cabai liar yang banyak tumbuh di Amerika Tengah, Meksiko, dan Barat daya AS. Cabai ini sering disebut sebagai "ibu dari segala jenis cabai" karena dianggap sebagai spesies Capsicum Annuum yang tertua. Nama Tepin berasal dari bahpohon asa Nahuatl yang artinya "kutu".
Advertisement