Jenis 10 Ikan Teri, Jangan Sepelekan Manfaat Sumber Omega Terbaik
Ikan teri bukanlah ikan yang susah ditemui oleh masyarakat, khususnya di kalangan ibu rumah tangga. Tidak hanya dimanfaatkan di Indonesia saja, ternyata ikan teri juga digoreng untuk kemudian dihidangkan bersama sambal dan nasi di Kawasan Selat Malaka serta Tiongkok Selatan.
Tapi, tidak semua orang menyukai ikan teri yang memiliki aroma kuat dan tajam. Padahal sebetulnya ikan teri ini kaya akan manfaat kesehatan yang beragam. Berbagai manfaatnya seperti mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung, tulang, dan gigi, serta membantu menurunkan berat badan.
Ikan teri kaya akan asam lemak omega-3, protein, dan berbagai nutrisi, yang membuatnya bermanfaat bagi kesehatan. Itulah mengapa suka atau tidak suka, Anda harus memasukkannya ke dalam makanan Anda. Namun, pastikan bahwa jangan berlebihan mengonsumsi ikan teri karena memiliki efek samping.
Berikut ini jenis-jenis dari ikan teri dan manfaatnya bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
Habitat Ikan Teri
Ikan teri atau ikan bilis (Anchovy) menjadi salah satu jenis makanan laut yang umumnya dapat ditemukan di daerah pantai Atlantik, India, dan Pasifik yang juga dikategorikan sebagai ikan berminyak.
Ikan teri juga masih dalam keluarga Engraulidae yang terdiri atas ikan dengan ukuran antara 2 cm hingga 40 cm bergantung pada spesiesnya. Bahkan hingga saat ini, terdapat sekitar 144 spesies ikan teri yang tersebar di Samudera India, Samudera Atlantis, dan Pasifik.
Ikan teri biasa ditangkap oleh alat yang disebut juga dengan payang oleh masyarakat Madura. Pengolahan ikan teri yang paling sering ditemui ialah ikan asin yang diberi larutan garam kemudian dikemas dalam minyak yang membuat warna kulit ikan teri menjadi kebiruan abu-abu.
Beda di Spanyol, ikan teri difermentasi dalam larutan cuka. Sedangkan jaman Roma kuno, ikan teri dijadikan sebagai bahan dasar saus ikan fermentasi yang disebut garum.
Kandungan Gizi Ikan Teri
Dalam 100 gram ikan teri kering terkandung 170 kalori dan beberapa nutrisi berikut ini:
33,4 gram protein
3 gram lemak
1,2 gram kalsium
1,5 gram fosfor
3,6 miligram zat besi
0,15 miligram vitamin B1
64 mikrogram vitamin A
Ikan teri juga dikenal kaya akan selenium dan asam lemak omega-3. Bahkan, kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan teri tak kalah dengan ikan salmon, tuna, dan sarden.
Jenis-jenis Ikan Teri
Berikut jenis-jenis dari ikan teri atau ikan asin yang biasa dikonsumsi masyarakat.
1. Ikan Teri Medan
Teri medan merupakan jenis teri dengan ukuran sedang yang berwarna putih dan cukup populer di Indonesia. Jenis teri ini juga kerap kali ditemukan untuk menjadi campuran bahan masakan orek tempe, nasi goreng, dan jenis hidangan lainnya.
2. Ikan Teri Nasi
Teri nasi merupakan jenis teri yang mempunyai warna putih dengan ukuran tubuhnya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan teri medan, teri nasi juga memiliki aroma yang khas. Teri nasi sebenarnya merupakan jenis dari teri medan, tapi berbeda dengan teri taoge Medan. Umumnya teri nasi kerap dijadikan sebagai bahan campuran seperti rempeyek atau olahan makanan lainnya.
3. Ikan Teri Jengki
Teri jengki memiliki bentuk tubuh yang agak silindris dan agak bulat pada bagian perutnya, selain itu teri jengki merupakan jenis teri dengan tubuh berwarna pucat dan kepala pendek. Jengki adalah teri dengan ukuran tubuh yang sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan jenis nasi ataupun medan. Oalahan makanan yang biasa menggunakan teri jengki adalah tumisan sayuran, balado teri kacang dan lainnya.
4. Teri Argentina
Engraulis anchoita atau teri Argentina banyak ditemukan di perairan Brazil, Uruguay, dan tentunya Argentina. Mereka bisa tumbuh hingga berukuran 17-22 cm. Makanan utamanya adalah zooplanktivor bahkan terkadang telur mereka sendiri.
Masa kawin mereka terjadi di bulan Oktober atau November di dekat pantai. Sedangkan masa kawin saat berada di jauh dari lepas pantai terjadi pada bulan Mei atau Juni.
5. Teri Australia
Engraulis australis atau teri Australia banyak ditemukan di perairan Australian bagian tenggara dan sekitaran Selandia Baru. Pada awalnya ikan ini bernama teri Tasmania. Tapi ditemukan populasi lain di Victoria Selatan yang ada di dataran utama Australia tahun 1993, namanya menjadi teri Australia.
Teri Australia umumnya memiliki ukuran 65mm tapi dapat tumbuh secara maksimum sampai 77 mm. Ikan ini mempunyai tubuh yang panjang dan agak lateral.
6. Teri Afrika Selatan
Engraulis capensis seperti namanya mereka banyak tersebar di daerah Tenggara Samudra Atlantik dekat dengan Namibia dan Afrika Selatan. Ikan teri Afrika selatan ini habitat aslinya berada di laut, perairan dangkal, dan bisa ditemukan di kedalaman 200 m. Teri yang memiliki ukuran standar 5 cm ini ketika dewasa makanannya adalah fitoplankton.
7. Teri Eropa
Spesies Engraulis encrasicolus adalah nama ilmiah dari teri Eropa. Mereka merupakan kerabat dari ikan herring dan juga banyak dijadikan sebagai bahan makanan hewan ternak. Jenis ini juga banyak di temukan di perairan Eropa dan Afrika, termasuk Laut Mediterania, Laut Hitam, dan Azov. Dan sering ditangkap oleh manusia berhubung jumlahnya yang melimpah di lautan.
Jenis ini mudah dikenali dari fisiknya. Bagian moncongnya runcing dengan ekor bercabang seperti garpu dan sirip punggung tunggal. Tubuhnya silinder sekaligus ramping dengan berat rata-rata 49 gram. Bagian perutnya berwarna perak dan punggungnya berwarna biru, hijau, atau keabuan. Terdapat dua garis memanjang di sisi tubuh mereka yang akan memudar sesuai bertambahnya usia.
8. Teri Jepang
Jenis Engraulis japonicus merupakan nama ilmiah dari teri Jepang. Teri ini memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda dengan kebanyakan teri yang sering diperdagangkan atau dikonsumsi di Indonesia. Tersebar di perairan Samudra Pasifik bagian selatan, mulai dari Okhotsk hingga ke laut Jepang, laut kuning, dan Laut Cina bagian timur.
Usia hidup mereka sekitar 2-3 tahun. Saat musim kawin mereka akan bertelur di daerah Taiwan hingga Sakhalin bagian selatan. Teri yang panjangnya kurang dari 2 cm ini memiliki warna putih dan kerap dijadikan sebagai taburan nasi atau bahan untuk berbagai macam hidangan lainnya.
9. Teri California
Spesies teri california atau yang memiliki nama ilmiahnya Engraulis mordax banyak ditemukan di samudra pasifik terutama sekitaran Mexico hingga Inggris. Ikan teri ini bisa ditemukan di lepas pantai sekitar 30 km dari bibir pantai. Spesies ikan teri ini kerap diolah menjadi tepung ikan, digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan tuna, atau juga dikalengkan.
10. Teri Peru
Engraulis ringens atau ikan teri Peru, banyak ditemukan di Samudra Pasifik bagian tenggara. Teri jenis ini merupakan spesies ikan paling melimpah di dunia. Tiap tahunnya teri ini bisa dipanen mulai dari 4,2 hingga 8,3 juta ton. Hasil tangkapannya banyak digunakan sebagai bahan dasar tepung ikan.
Di lautan Peru dan Chili ikan ini dapat ditemukan dalam jarak 50 mil dari bibir pantai. Usia hidup mereka sekitar 3 tahun dengan tubuh berukuran maksimal 20 cm. Makanan utama mereka adalah makro zooplankton.
Itulah beberapa jenis teri yang ada di dunia. Beberapa spesies teri mungkin berukuran lebih besar daripada teri yang biasa dikonsumsi, tapi mereka juga masih termasuk keluarga teri.
Manfaat Konsumsi Ikan Teri
1. Meningkatkan kesehatan jantung
Dalam penelitian yang diterbitkan Journal of FisheriesSciences com, menyatakan bahwa ikan teri mengandung sejumlah omega-3 , lemak tak jenuh ganda yang berperan untuk mengurangi keberadaan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.
Dengan kandungannya tersebut, konsumsi ikan laut berukuran kecil ini dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi risiko aterosklerosis yaitu kondisi pengerasan arteri yang disebabkan oleh timbunan plak kolesterol, serangan jantung dan stroke.
Adapun manfaat lain dari omega-3, yaitu:
Menjaga kesehatan mental, dengan membantu melawan depresi dan gangguan kecemasan
Membantu mencegah kanker, contohnya risiko kanker prostat pada pria dan kanker payudara pada wanita
Mengurangi penumpukan lemak di hati penyebab penyakit fatty liver atau perlemakan hati
Meringankan nyeri haid
Meningkatkan kualitas tidur
Mencegah penyakit alzheimer yang kerap dialami lansia
Menunjang kesehatan otak dan tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan
2. Sumber protein yang baik
Menurut data nutrisi dalam FoodData Central U.S. Department of Agriculture menunjukkan, bahwa dalam seporsi ikan teri mengandung sekitar 13 gram protein yang memiliki manfaat yang baik untuk tubuh.
Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah sekitar 56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per hari untuk laki-laki.
Beberapa manfaat protein untuk tubuh, di antaranya:
Membantu pembentukan tulang dan otot
Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
Membantu mengatur kadar gula darah
Meningkatkan kekebalan tubuh dan mendukung proses pemulihan
Membantu tubuh merasa kenyang lebih lama
Sebagai energi cadangan, selain karbohidrat dan lemak
Mendukung umbuh kembang bayi dan anak-anak
3. Menjaga kesehatan tiroid
Selenium merupakan salah satu zat mineral yang ditemukan dalam ikan teri. Dalam setiap 100 gram ikan teri mengandung sekitar 46,7 mcg selenium atau setara dengan 67 persen kebutuhan harian.
Mineral selenium digunakan untuk membantu menjalankan fungsi tubuh seperti mengaktifkan hormon tiroid, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan peredaran darah. Kekurangan mineral ini akan menyebabkan masalah pada tiroid, penurunan kekebalan, sulit berkonsentrasi, otot melemah dan rambut rontok.
4. Memelihara kesehatan mata
Ikan teri kaya akan omega-3 salah satunya DHA. DHA sendiri merupakan struktur lemak pada retina mata. Oleh karena itu, agar indra penglihatan bisa bekerja dengan maksimal, kita perlu mencukupi asupan DHA.
Apabila kekurangan DHA, maka bisa menyebabkan gangguan mata, contohnya degenerasi makula yang merupakan penyakit mata akibat penuaan.
5. Menjaga kesehatan tulang
Ikan teri juga bermanfaat untuk membangun tulang yang kuat, dan mencegah osteoporosis atau masalah tulang lainnya, karena ikan teri kaya akan vitamin, protein dan mineral yang bermanfaat untuk melindungi kesehatan tulang.
Kandungan tinggi kalsium dan vitamin di dalamnya dapat membantu melawan degradasi tulang, serta menjaga kesehatan gigi.
6. Merawat kesehatan kulit
Konsumsi ikan teri secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah munculnya jerawat ataupun kerutan pada wajah akibat penuaan dini.
Selain itu, ikan teri juga dapat membantu melindungi kulit dari sinar matahari karena tingginya kandungan omega-3 dalam ikan teri, yang terdiri atas DHA dan EPA. Menurut riset dalam Experimental Dermatology Journal menyebutkan bahwa suplemen dengan kombinasi DHA dan EPA membantu menurunkan sensitivitas kulit terhindar sinar UV yang berbahaya.
Selain itu, rutin mengonsumsi makanan kaya omega-3 dapat mengurangi jerawat dan merupakan obat yang baik untuk kulit kering dan gatal.
7. Membantu menurunkan berat badan
Ikan teri merupakan jenis ikan air asin yang memiliki jumlah kandungan protein yang signifikan, namun berkalori rendah. Oleh karenanya menjadi makanan yang sangat ideal bagi orang yang ingin diet menurunkan berat badan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkap bahwa protein dalam ikan dan daging dapat mengontrol nafsu makan dan mendorong penurunan berat badan.
Ikan teri juga dapat menekan produksi ghrelin yang merupakan hormon yang membuat kita ingin makan dan meningkatkan rasa lapar.
8. Memberi manfaat zat besi
Ikan teri segar juga mengandung zat besi. Dalam 20 gram ikan teri memberikan kontribusi sekitar 12 persen kebutuhan zat besi harian untuk pria dan 5 persen untuk perempuan. Bermanfaat untuk membantu meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.
Selain itu, zat besi mendukung fungsi sel untuk menghasilkan energi, juga membantu sel darah putih membunuh bakteri sehingga melindungi tubuh dari infeksi.
Advertisement