Jenderal Pembantai Warga Bosnia Divonis Penjara Seumur Hidup
Putusan bahwa Ratko Mladic bersalah atas genosida merupakan “kemenangan yang sangat penting bagi keadilan. Mantan komandan Serbia Bosnia itu dianggap sebagai “lambang kejahatan,” dan divonis penjara seumur hidup.
“Putusan hari ini adalah peringatan kepada pelaku kejahatan semacam itu bahwa mereka tidak akan lolos dari peradilan, tidak peduli seberapa berpengaruh mereka atau berapa lama waktu yang dibutuhkan. Mereka akan bertanggung jawab,” kata kepala hak asasi manusia Zeid Ra’ad al Hussein dalam sebuah pernyataan hari Kamis 23 November.
Mladic divonis penjara seumur hidup atas genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam persidangan terakhir di Mahkamah Pidana Internasional untuk Yugoslavia, yang akan ditutup bulan depan.
“Mladic memimpin beberapa kejahatan paling keji yang pernah terjadi di Eropa sejak Perang Dunia II, menyebabkan teror, kematian dan pembantaian hingga ribuan korban, dan kesedihan, tragedi dan trauma dan banyak lagi,” kata Zeid.
Pernyataan PBB tersebut mengatakan bahwa Zeid menjabat sebagai petugas perlindungan PBB di Yugoslavia dari 1994 sampai 1996 dan mengalami konflik itu “secara langsung.”
Mladic, yang dijuluki “Penjagal Bosnia”, dihukum atas kejahatan yang dilakukan selama perang pada 1992 hingga 1995 yang merenggut 100.000 korban jiwa dan memaksa 2,2 juta orang mengungsi saat persaingan etnis mengguncang Yugoslavia.
Mahkamah Pidana Internasional untuk Yugoslavia yang berbasis di Den Haag menganggap dia bertanggung jawab atas pembantaian pada 1995 di Srebrenica, tempat pasukan yang dipimpinnya membantai hampir 8.000 pria muslim.
Sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik vonis itu. “Saya menyambut baik putusan Mahkamah Pidana PBB terhadap Ratko Mladic,” ujar Stoltenberg.
“Hal ini menunjukkan supremasi hukum ditegakkan dan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang dimintai pertanggungjawaban.”
Aliansi pertahanan Atlantik Utara tersebut memainkan peranan penting dalam mengakhiri perang Bosnia dengan melancarkan serangan udara terhadap pasukan Serbia Bosnia pada 1995 dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian pada tahun yang sama setelah penandatanganan perjanjian perdamaian Dayton. (afp)