Jenderal McArthur dan Presiden Truman, Saat Istri Reagan Terjatuh
Kali ini kita mencoba ketawa dengan ulah para penggede Amerika Serikat. Mc Arthur tertoreh namanya dalam sejarah dalam Perang Dunia II. Ada anekdot menarik tokoh ini bersama Presiden Amerika Serikat Harry Truman.
Ah, di masa berikutnya, Presiden AS Ronald Reagan pun ada anekdot kecil yang tetap dikenang hingga kini. Soal istrinya, Nancy Reagan yang mengejutkan sekaligus menggelikan.
Jenderal Mc Arthur dan Presiden Truman,
Pada awal tahun 1950-an Abad ke-20, Presiden AS waktu itu, Truman, telah menemui Jenderal Mc Arthur. Di sela-sela pertemuan mereka, Jenderal Mc Arthur mengeluarkan pipa tembakaunya. Kemudian mengisi pipa itu dengan tembakau rajangan dan meletakkan pipa tersebut di mulutnya, lalu mengeluarkan satu kotak korek api.
Pada waktu ini ia baru berhenti dan berkata kepada Truman: "Sekarang aku hendak menghisap rokok, Anda tentu tak keberatan kan?"
Sudah barang tentu, dalam keadaan demikian, sudah bukan masalah minta pendapat Truman lagi, karena ia pada saat ini sebenarnya sudah selesai mengadakan semua persiapan untuk merokok. Jika Truman berkata keberatan, maka hal ini menunjukkan bahwa Truman orangnya seakan-akan sangat sempit hati dan sewenang-wenang.
Kelakuan Jenderal Mc Arthur yang kurang sopan seperti ini menyebabkan Truman merasa dirinya berada dalam posisi yang serba sulit.
Setelah memandang Jenderal Mc Arthur sejenak, Truman kemudian berkata: "Pak Jenderal, Anda mau merokok, ya silahkan! Anda harus mengetahui, asap rokok orang yang terkepul ke mukaku, bagaimana pun jauh lebih banyak daripada asap rokok yang terkepul ke muka seorang Amerika yang mana pun, hehehe..."
Istri Terjatuh Saat Presiden Berpidato
Suatu kali, mantan Presiden AS Ronald Reagan sedang berceramah di Gedung Puti. Istrinya, Nancy Reagan, karena tak hati-hati tiba-tiba telah terjatuh dari kursi.
Reagan yang sedang berpidato melihat istrinya tak mengalami cedera, maka segera berkata: "Darling, aku dulunya kan sudah pernah memberi-tahu dirimu, hanya pada waktu aku tak mendapat tepukan tanganlah kamu baru kuperbolehkan bermain sandiwara semacam ini."
Perkataan Presiden Reagan ini segera mendapat tepukan riuh rendah dari para pendengar di sekitarnya.