Jenazah Jurnalis yang Ditemukan dalam Tong, Pagi Ini Dimakamkan
Abdullah Fithri Setiawan berusia 43, diduga menjadi korban pembunuhan. Jenazah Dufi panggilan akrab dari Abdullah Fithri Setiawan, pertama kali ditemukan oleh perempuan pemulung berinisial SA (56) pada Minggu 18 November pagi sekitar pukul 06.00 WIB kemarin. Lokasinya ada di Kampung Narogong, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Saat itu SA sedang mencari barang bekas, yang bisa ia pulung. Ia kemudian mendekati drum plastik berwarna biru yang tertutup rapat dan terikat oleh lakban hitam. Ia mengira drum plastik warna biru itu berisikan sampah. Namun saat setelah dibuka, Ibu pemulung tersebut kaget saat melihat bahwa di dalam drum plastik tersebut adalah sesosok mayat. Sontak ia berteriak meminta bantuan warga sekitar.
"Saya kira tong plastik berwarna biru itu isinya sampah. Tapi setelah dibuka tutup dan lakbannya ternyata mayat," kata saksi kepada petugas di Mapolsek Klapanunggal.
Guna kepentingan penyelidikan dan proses identifikasi, polisi langsung mengevakuasi jenazah Dufi ke Pusdokkes RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
"Terkait penyebab korban tewas kita masih dalam dan harus menunggu hasil autopsi. Namun dugaan sementara almarhum Dufi adalah korban pembunuhan yang sengaja dibuang dan dimasukan ke dalam tong," kata Kapolsek Klapanunggal, AKP Bimantoro Kurniawan.
Jenazah almarhum telah dimakamkan di tempat pemakaman umum daerah Semper Jakarta Senin pagi 19 November 2018. Dufi meninggalkan seorang istri dan enam orang anak.
Anak pertama Dufi, seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMA di sebuah pesantren di Banten. Dia nyantri bersama dengan adik perempuannya yang masih SMP.
“Anak ketiga juga perempuan. Tapi tidak di pesantren, dia sekolah di Tangerang. Kalau yang keempat sama kelima masih SD, di Tangerang juga. Sementara anak terakhirnya, baru akan masuk SD," kata salah seorang kerabat Dufi yang enggan disebutkan namanya. (asm)