Jenazah Mbah Moen Dishalatkan di Masjidil Haram
Dengan diiringi ratusan orang, jenazah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen dibawa ke Masjidil Haram di Kota Mekah untuk disholatkan usai shalat Dhuhur. Di Mekah, waktu Dhuhur jatuh pada pukul 16.00 WIB.
Usai dishalatkan, jenazah akan dimakamkan di pemakaman kuno Ma'la yang berjarak sekitar 1 kilometer sebelah utara Masjidil Haram.
Di antara ratusan orang yang mengantarkan jenazah Mbah Moen menuju Masjidil Haram, ada Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dan rombongan Amirul Hajj.
Pihak keluarga yang ikut mendampingi Mbah Moen sudah sepakat dan menyetujui Mbah Moen dimakamkan di Al Ma'la.
Di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah, Selasa, keluarga dan kerabat KH Maimoen menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengupayakan jenazah Mbah Moen bisa dimakamkan di Al Ma'la atau Al Mualla.
Permakaman Ma'la merupakan tempat beberapa anggota Nabi Muhammad SAW dimakamkan. Dua guru KH Maimoen juga dimakamkan di sana menurut Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama M Nabil Haroen.
"Kami atas nama Bangsa Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya KH Maimoen Zubair," kata Zulkifli Hasan sebelum jenazah diberangkatkan ke Masjidil Haram.
Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menceritakan bahwa ia sempat bertemu dengan Mbah Moen pada Senin malam sebelum ulama tersebut wafat.
"Mbah Moen sempat berkata ke saya, Maftuh kamu adalah tamu terakhir saya," kata Duta Besar sambil terisak.
Para pelayat yang hadir turut bersedih mendengar cerita tersebut, sebagian ada yang terisak. Istri KH Maimoen, Nyai Heni Maryam, juga menangis di sisi jenazah suaminya.
KH Maimoen Zubair meninggal dunia di Rumah Sakit Al Noor, Mekkah, Selasa pagi, dan kemudian disemayamkan di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah. (an/ar)