Jenazah Eva di RSUD Waluyo Jati Akhirnya Dijemput Keluarga
Jenazah Eva Zakiah, 42 tahun, warga Jalan Hangtuah II RT/04 RW/03, Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan akhirnya dibawa pulang ke rumah duka oleh keluarganya, Sabtu siang, 6 Agustus 2022.
Perempuan setengah baya itu sempat menjadi korban tabrak lari di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo kemudian dirawat selama dua pekan dan meninggal di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.
Sejak dirawat di RSUD milik Pemkab Probolinggo hingga meninggal dunia, Jumat pagi, 5 Agustus 2022, tidak ada satu pun keluarga Eva yang menjenguknya. “Akhirnya, Jumat malam, ada rombongan yang mengaku keluarga almarhumah datang ke rumah sakit,” ujar Kepala Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati, Mujiono, Sabtu sore, 6 Agustus 2022.
Bahkan ada seorang laki-laki yang mengaku suami Eva, ngotot hendak membawa langsung jenazah malam itu juga. Tetapi pihak RSUD, kata Mujiono tidak ingin gegabah sehingga diperlukan pengecekan administrasi (identitas) laki-laki yang mengaku suaminya.
“Kami tidak ingin gegabah karena sebelumnya selama dua pekan tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang menjenguk ke rumah sakit,” ujar Mujiono.
Dikatakan setelah dilakukan pengecekan memang benar, laki-laki tersebut merupakan suami Eva. Pihak rumah sakit pun mempersilakan pihak keluarga membawa pulang jenazah Eva. “SOP-nya memang seperti itu terkait pengambilan jenazah di rumah sakit,” ujarnya.
Pihak keluarga Eva sengaja membawa ambulans sendiri dari Pasuruan. Akhirnya, Sabtu siang, jenazah Eva dibawa ke rumah duka di Pasuruan untuk selanjutnya dimakamkan.
Mujiono menambahkan, kasus pasien tidak dikenal identitasnya termasuk jarang terjadi di RSUD Waluyo Jati. Tetapi demi kemanusiaan tetap dirawat di RSUD, apalagi saat itu perempuan paro baya itu menjadi korban tabrak lari.
“Awalnya, perempuan yang tidak diketahui namanya itu menolak saat hendak dirawat di RSUD, tetapi dibujuk sejumlah tenaga medis sehingga akhirnya bersedia dirawat,” katanya.
Karena menjadi korban tabrak lari, pihak Polres Probolinggo pun sempat memeriksa perempuan tidak beridentitas itu (Mrs X). Melalui pemeriksaan sidik jari, polisi akhirnya mendapatkan identitas perempuan itu.
“Identitas Eva Zakiah sempat kami sebar ke sejumlah grup WA di Pasuruan, namun pihak keluarga tidak juga datang menjenguk korban. Syukurlah akhirnya pihak keluarga datang mengambil jenazahnya,” kata Mujiono.