Jenazah Di-Covid-kan, Keluarga Mengamuk di RSUD Kota Probolinggo
Gegeran (perang mulut) saat pemulangan jenazah di RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo kembali terjadi, Selasa siang, 27 Juli 2021. Seorang anggota keluarga pasien yang meninggal dunia di RSUD di Jalan Pandjaitan itu bahkan mengamuk kepada sejumlah polisi yang berjaga di RSUD.
Pemicunya, pihak keluarga mengaku, tidak bisa menerima jika jenazah diperlakukan dengan protokol kesehatan (prokes) seperti, jenazah Covid-19. Namun setelah melalui pembicaraan dengan melibatkan banyak pihak seperti, Polresta, Kodim, managemen RSUD, Kemenag dan MUI akhirnya disepakati, jenazah diperlakukan dengan prokes, seperti lasien Covid-19.
Bermula ketika pasien berinisial BJ, 53 tahun, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo meninggal dunia di rumah sakit milik Pemkot Probolinggo, Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Pihak keluarga yang ingin segera membawa pulang jenazah mengaku, kaget demi mengetahui pemulasaraan jenazah di kamar mayat RSUD dilakukan dengan prokes Covid-19. Seorang laki-laki mengamuk di kamar mayat karena ia ingin segera membawa pulang jenazah.
Melalui perdebatan yang alot akhirnya pihak keluarga bisa menerima jenazah diperlakukan dengan prokes Covid-19. Bahkan saat pemulasaraan jenazah (dimandikan, dikafani, dan disalatkan) disaksikan sejumlah anggota keluarga BJ.
Putri sulung BJ, Maria Ulfa mengatakan, ayahnya masuk RSUD Senin kemarin, 26 Juli 2021. “Jenazah ayah saya gak perlu dimasukkan peti, yang penting bisa segera dimakamkan,” katanya.
Sementara Plt Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh, dr Abraar HS. Kuddah SpB mengatakan, saat masuk IGD RSUD, Senin kemarin, kondisi kesehatan pasien sudah menurun. Sehari setelah dirawat di RSUD, pasien BJ meninggal dunia.
“Dari hasil pemeriksaan, korban terinfeksi Covid 19. Sebelum dirawat di rumah sakit, Senin kemarin, pasein sempat masuk rumah sakit,” ujarnya.
Dokter spesialis bedah itu menambahkan, keluarga BJ menginginkan pasien pulang paksa. “Kami berharap semua pihak bekerja sama agar untuk menyadarkan masyarakat sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo Kota (Kapolresta), AKBP Raden Muhammad Jauhari mengaku, begitu mendapat informasi “gegeran”, langsung mendatangi RSUD. Bersama Satpol PP, Kodim 0820, dan pihak rumah sakit langsung melakukan mediasi dengan keluarga BJ.
“Syukurlah akhirnya pihak keluarga bisa menerima, sehingga jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19,” katanya.
Advertisement