Jenazah Covid-19 Membludak, DPRD Usul 2 Hal ke Pemkot Surabaya
DPRD Kota Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk segera merealisasikan menambah tempat pemakaman umum baru di Surabaya, yang terletak di daerah Waru Gunung.
Rencana itu dicanangkan setelah lahan di TPU Keputih dan Babat Jerawat mulai penuh oleh jenazah Covid-19.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mengatakan, membuka lahan baru itu sebagai upaya penting karena jumlah kematian akibat Covid-19 di Surabaya terus bertambah.
Rencana ini sudah disampaikan Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan dalam pertemuan dengan dewan beberapa hari yang lalu.
"Ada wacana membuat makam baru di Waru Gunung, Pak Sekda kemarin menyampaikan seperti itu. Maka dari itu, kami meminta Pemkot untuk segera merealisasikannya. Sebab dua TPU Keputih dan Babat Jerawat sudah tak cukup. Bayangkan, dalam satu hari ada 100 orang lebih yang wafat, apa ya cukup kalau mengandalkan dua itu saja," kata Laila.
Laila mengatakan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan tambahan lahan makam baru di kawasan Waru Gunung yang luasnya diperkirakan 10 hektare. Hanya saja, sampai saat ini lokasi tersebut belum digunakan.
"Tempat pemakaman umum di Surabaya perlu ditambah. Aset pemkot kan banyak, jadi bisa digunakan dalam situasi seperti ini. Bisa saja rencana awal membuat pemakaman baru di Waru Gunung diwujudkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, selain penambahan TPU, DPRD juga mengusulkan agar pemakaman jenazah pasien Covid-19 bisa dilakukan di makam-makam kampung. Tidak harus di makam khusus, seperti TPU Keputih.
Menurutnya, lamanya waktu tunggu pengambilan jenazah selama ini dikeluhkan oleh warga Surabaya. Seperti yang terjadi pada salah satu keluarga karyawan Ngopibareng.id. Saat itu jenazah suami dari karyawan Ngopibareng.id harus menunggu lebih dari 6 jam jemputan ambulans untuk dimakamkan ke TPU Keputih.
"Hal itu bisa saja dilakukan, asalkan ada persetujuan RT/RW untuk dimakamkan di kampung dan sesuai prokes yang ketat. Termasuk tidak ada warga yang bergerombol," ujarnya.