248 Kampung KB di Jember, Mayoritas Berstatus Mandiri dan Berkelanjutan
Seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Jember sudah memiliki Kampung Keluarga Berkualitas (KB). Bahkan, sampai bulan Oktober 2024, seluruh Kampung KB yang ada terus mengalami peningkatan klasifikasi.
Plt Kepala DP3AKB Jember, Poerwahjoedi mengatakan, Kampung KB di Jember berjumlah 248 yang tersebar di 226 desa dan 22 kelurahan. Secara kualitas, Kampung KB di Jember telah menunjukkan perkembangan yang baik.
Pada akhir tahun 2023 lalu, kampung KB dengan klasifikasi mandiri dan berkelanjutan hanya 60 persen. Namun tahun ini, sebanyak 205 Kampung KB telah tercatat dengan klasifikasi mandiri dan berkelanjutan.
Bahkan, di Kabupaten Jember sudah tidak ada lagi Kampung KB dengan klasifikasi dasar. Sebanyak 42 Kampung KB yang sebelumnya masuk klasifikasi dasar, kini meningkat menjadi Kampung KB dengan klasifikasi berkembang.
Kampung KB sebanyak 42 dengan klasifikasi berkembang tersebut tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Jember. Karena itu, DP3AKB Jember saat ini intens memberikan pendampingan terhadap 42 Kampung KB tersebut.
“Kita memberikan perhatian khusus terhadap Kampung KB dengan klasifikasi berkembang. Kita mengupayakan strategi gotong royong dengan melibatkan pemerintahan desa atau kelurahan,” ujar Poerwahjoedi, usai kegiatan pertemuan kelompok kerja (Pokja) Kambung KB, di Aula PB Sudirman Pemkab Jember, Senin, 14 Oktober 2024.
Melalui pembinaan tersebut, Poerwahjoedi menargetkan pada akhir tahun 2024, seluruh Kampung KB di Jember minimal masuk klasifikasi mandiri. Salah satu indikator yang bisa mengubah klasifikasi tersebut adalah keaktifan kader KB dalam menyampaikan informasi secara daring.
Jika kader KB aktif memberikan laporan berupa data secara daring melalui website yang terlah disediakan, maka sistem akan secara otomatis mengubah klasifikasi Kampung KB.
“Laporan-laporan itulah secara sistem akan membuat klasifikasi, apakah Kampung KB masuk kategori dasar, berkembang, mandiri, atau berkelanjutan. Kami optimis akhir tahun 2024 seluruh Kampung KB di Jember sudah mandir atau berkelanjutan,” tambahnya.
Selain pembinaan terkait data, DP3AKB juga intens memberikan pendampingan dalam setiap program Kader KB. Beberapa di antaranya program bina balita, bina remaja, dan bina lansia.
“Bina balita kita lakukan untuk menekan angka stunting. Bina remaja kita lakukan di lingkungan sekolah maupun sekolah. Sedangkan bina lansia, kita wujudkan dalam bentuk sekolah lansia, yang bertujuan mewujudkan lansia produktif agar tidak mudah dikucilkan,” pungkasnya.