Jembatan Suramadu Gratis, Ini Cerita di Balik Itu
Suatu hari Presiden Jokowi bertemu orang Madura di warung soto. Seperti biasa, Jokowi pura-pura menyapa, terus tanya: "Kenal saya, nggak ?"
Madura : Lho, siapa sampeyan?
Jokowi : Belum tahu, tah? Saya biasa dipanggil Jokowi.
Madura : Ooo, jadi Pak Presiden, ya sampeyan.
Jokowi : Betul, betul. Mumpung ketemu saya, barangkali ada yang mau disampaikan, silakan.
Madura : Kebetulan, Pak Presiden. Sudah lama saya merasa pemerintah ini zalim ke orang Madura!!
Jokowi : Mosok pemerintah zalim.
Madura : Dengarkan dulu kenyataannya, Pak. Dulu, sebelum ada jembatan Suramadu saya toron pakai ferry. Bayar tiket. Sekarang, ada jembatan kok mesti bayar juga. Kan aneh, di mana mana lewat jembatan dak bayar pak !
Jokowi : Ya,, bikin jembatan itu 'kan biayanya sangat mahal, mas!
Madura : Dari dulu, namanya jembatan nggak ada yang murah.Mahal semua biayanya, tapi gratis lewatnya. Itu hukumnya jembatan, Pak Presiden!
Jokowi : Lha kalau menyeberang pakai ferry mau mbayar tapi kalau pakai jembatan nggak mau mbayar, terus bagaimana nalarnya? Yang masuk akal, gitu lho!.
Madura : Nalarnya jelas sekali, Pak Presiden. Kalau naik Ferry, mobil saya diam aja, ferrynya yang jalan, tahu tahu sampai Madura. Bayar tiket, 'kan pantas, pak. Saya ikhlas. Lha kalau lewat jembatan Suramadu, jembatannya cuma diam saja, mobil saya yang jalan, barulah bisa sampai Madura. Gitu kok disuruh bayar. Ndak masuk akal waras, pak. Ndak ikhlas, saya. Orang Madura dizalimi!!
Jokowi : Wah, betul juga, sampeyan!! Nanti saya gratiskan mobil lewat jembatan Suramadu, biar rakyat Madura sejahtera.
Madura, dilawan ??!?! (adi)