Jembatan Kedungasem Probolinggo Ambrol, Lalin Dialihkan
Penyangga Jembatan Kedungasem di Kelurahan Keduangasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ambrol, Sabtu, 2 Mei 2020 sore. Arus lalu lintas (lalin) dari arah Lumajang yang menuju ke arah Terminal Bus Bayuangga, Kota Probolinggo, dan sebaliknya dialihkan melalui jalur lain.
Jembatan berusia tua, yang dibangun pada 1978 itu penyangganya diketahui ambrol Sabtu sekitar pukul 15.00. “Kami mendapat laporan dari warga, kalau penyangga Jembatan Kedungasem ambrol, Sabtu sore. Setelah kami cek ternyata benar,” kata Camat Wonoasih, Deus Nawandi, Sabtu malam.
Namun Deus mengaku, tidak tahu penyebab ambrolnya penyangga jembatan di jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu. Dugaan sementara, penyangga jembatan yang sudah tua (berusia 42 tahun) itu tidak kuat lagi lantaran digerus arus sungai yang kuat saat musim penghujan.
Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin meninjau penyangga Jembatan Kedungasem yang ambrol. Orang 'nomor wahid' di Pemkot Probolinggo itu langsung menelepon Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII.
“Ambrolnya Jembatan Kedungasem langsung kami laporkan kepada balai besar. Sebab jembatan itu terletak di jalan nasional,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Meski penyangga jembatan ambrol, badan jembatan termasuk aspal yang melapisinya terlihat masih utuh. Hanya saja jika dilalui kendaraan terutama kendaraan berat (truk beroda enam), badan jembatan terancam jebol.
Karena itu Polresta Probolinggo Kota (Polresta) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo langsung menutup jembatan sepanjang 18 meter itu. Bahkan warga sekitar ikut bergotong royong memasang barikade seadanya di dua mulut jembatan.
Warga memasang batu, kayu, papan, hingga dipan bambu di atas mulut jembatan. Banyak warga berkerumum di sekitar jembatan, sebagian tampak 'menonton' penyangga jembatan yang ambrol. Sebagian lagi ada yang 'mengabadikan' jembatan itu dengan kamera ponselnya.
Arus lalu lintas yang biasanya melintasi Jembatan Kedungasem dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. Kendaraan dari arah timur diarahkan terus ke utara hingga Jalan KH Hasan Genggong. Sementara kendaraan dari arah barat dialihkan melintasi wilayah “jantung” Kota Probolinggo yakni, Jalan Soekarno-Hatta.
Sementara kendaraan besar (truk dan bus) 'dibuang' ke arah Jalan Lingkar Utara (JLU). “Arus lalu lintas yang biasa melintasi Jembatan Kedungasem kami alihkan ke sejumlah jalur alternatif,” kata Kasat Lantas Polres, AKP Tavip Hariyanto.
Hal senada diungkapkan Kepala Dishub Kota Probolinggo, Sumadi. “Kami memasang banner pemberitahuan pengalihan arus lalu lintas, juga menurunkan sejumlah petugas untuk mengatur pengalihan arus,” katanya.