Jembatan Kedungasem Dibangun, Probolinggo-Lumajang Ditutup
Terkait rencana pembangunan Jembatan Kedungasem, Kota Probolinggo, arus lalu lintas di Jalan KH Hasan Genggong ditutup total mulai Senin, 8 Februari 2021 mendatang.
Proyek fisik pembangunan jembatan di jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu mulai dikerjakan 20 Februari 2021 mendatang.
Polres Probolinggo Kota (Polresta) pun sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas sebagai alternatif ditutupnya jalan di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu.
"Kami sudah menyiapkan jalur alternatif saat arus lalu lintas ditutup mulai Senin, 8 Februari mendatang," kata Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo, Iptu I Nyoman Harayasa, Jumat, 5 Februari 2021.
Menjelang penutupan total arus lalu lintas yang melintasi Jalan KH Hasan Genggong, Polresta akan melakukan uji coba jalan alternatif selama dua hari.
"Kami uji coba dulu jalur alternatif sambil dievaluasi," kata Nyoman.
Sesuai pertemuan Satlantas dan Dishub Kota-Kabupaten Probolinggo, ada tiga jalur alternatif yang ditawarkan. Untuk kendaraan kecil dari wilayah timur (Bali, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso) yang hendak ke Lumajang dan Jember lewat jalur pantura, akan dialihkan lewat jalan tembus Sinto-Tegalsiwalan.
"Jalur alternatif pertama, dari simpang tiga Desa Tamansari ke selatan tembus simpang tiga Desa Banjarsawah," katanya.
Sedangkan kendaraan besar dan berat, disarankan melewati Jalan Lingkar Utara (JLU) tembus simpang tiga Pilang atau Ketapang, terus ke selatan lewat Jalan Professor Hamka.
Sementara untuk kendaraan yang datang dari arah selatan yakni, dari Jember dan Lumajang yang hendak ke Surabaya atau Malang, bisa melintasi simpang tiga Desa Jorongan ke barat.
Sedangkan kendaraan dari arah barat Surabaya atau Malang yang hendak ke Banyuwangi lewat pantura, jalurnya tetap sama, via JLU.
Bongkar Pipa PDAM
Proyek Jembatan Kedungasem juga akan berdampak terhadap jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo. Soalnya, ada dua pipa PDAM yakni, pipa berdiameter 8 dim di bawah badan jembatan.
Satu lagi pipa PDAM berdiameter 18 inchi berlokasi di sisi timur (sejajar) jembatan. Pipa 8 dim di bawah jembatan rencananya dibongkar dan dipindahkan ke lokasi lain. Sedangkan pipa 18 inchi di sebelah timur jembatan tetap dipertahankan, hanya diperkuat.
Sementara itu Plt Kabag Hubungan Pelanggan pada PDAM Kota Probolinggo, Erang Budi Cahyono mengaku, belum mengetahui pembenahan kedua pipa PDAM dilakukan.
"Kami masih menunggu kepastian dari Balai Besar Jalan Nasional (BBJN)," ujarnya.
Dengan kata lain, Elang mengatakan, tidak tahu kapan pipa PDAM akan dibongkar, termasuk pihak mana yang membongkar dan membenahinya.
"Soal pihak mana yang membiayai, PDAM dengan BBJN belum deal," katanya.
Elang berharap, pembongkaran pipa air tidak sampai berlarut-larut (lama) sehingga merugikan pelanggan air PDAM.
"Soalnya pipa yang akan dibongkar menyuplai air untuk separo jumlah pelanggan PDAM," katanya.
Yang jelas, BBJN VIII Jawa-Bali sudah bertemu dengan PT Fefa Indonesia (rekanan proyek jembatan), Polres Probolinggo Kota dan Kabupaten, Dishub Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kamis lalu, 4 Februari 2021 lalu. Para pihak terkait itu bertemu di lokasi jembatan darurat (jembatan baley) Kedungasem sekaligus meninjau lokasi.
Sementara itu General Superintenden PT Fefa Indonesia, Agus Heri Istanto mengatakan, proyek Jembatan Kedungasem molor dari jadwal karena terkendala pipa PDAM.
Seharusnya sesuai perjanjian kontrak, proyek senilai sekitar Rp8 miliar tersebut dikerjakan mulai 25 November 2020 lalu dan selesai 25 Juni 2021.
"Tertundanya proyek ini karena menunggu pembongkaran pipa PDAM," katanya.
Agus menambahkan, jembatan yang awalnya sepanjang 18 meter itu akan diperpanjang menjadi 25,8 meter, lebar 14,20 meter.
"Kami diberi waktu lima bulan untuk menyelesaikan jembatan, sehingga Lebaran mendatang jembatan belum selesai," ujarnya.