Jembatan Horor di Mojokerto Itu Tak Lagi Jadi Jujukan Ngabuburit
Jembatan Turi yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo ketika memasuki Ramadhan selalu jadi jujukan warga untuk ngabuburit dan memancing, apa lagi pada akhir pekan.
Namun, sejak adanya Waduk Long Storage Kalimati, jembatan yang dikenal menyimpan banyak kisah horor itu kini tidak lagi menjadi jujukan warga ngabuburit. Ngopibareng.id pun menyambangi lokasi tersebut pada Selasa, 20 April 2021.
Jembatan tua yang dibangun oleh PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada tahun 1997 masa Presiden Soeharto itu berada di Dusun Gempolturi, Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Pemandangan sungai Brantas dan sejuknya kawasan jalan sepanjang bantaran sungai itu menjadi tempat yang nyaman untuk ngabuburit dan berolahraga. Apalagi saat bulan Ramadhan tiba. Para pedagang takjil terlihat berjajar di sepanjang jalan menggelar dagangannya.
Namun itu dulu. Kini aktivitas serupa sudah tak dijumpai lagi.
"Dulu ramai di sini buat jualan takjil laris. Sekarang tinggal satu orang kalau tidak salah. Biasanya kalau sore baru buka," kata Suyono, 52 tahun. Dia merupakan pedagang kopi di sekitar jembatan.
Menurut Suyono, sekitar dua tahun lalu sebelum adanya Waduk Long Storage Kalimati banyak muda-mudi dan orang tua yang membawa anak-anaknya untuk ngabuburit di Jembatan Turi. Begitu juga dengan warga usia lanjut (lansia). Terutama, ketika akhir pekan atau libur nasional.
"Yang rame sekarang di waduk baru itu (Waduk Long Storage Kalimati) banyak pedagang takjil yang memilih berjualan di sana," tegas Suyono.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 200 meter, dibangun dengan lantai kayu yang diberi lapisan plat besi itu dikenal memiliki banyak kisah misteri.
Suyono menceritakan, jembatan tua tersebut banyak dihuni oleh makhluk kasat mata. Salah satunya sosok wanita berparas cantik yang sering muncul menghantui orang yang melewati jembatan.
"Sering pengendara melihat sosok wanita cantik berambut panjang yang sedang duduk di pinggiran jembatan,” terangnya.
Cerita Mistis
Jembatan ini digunakan masyarakat sebagai jalur alternatif. Biasanya yang menggunakan jembatan ini adalah pekerja pabrik yang domisilinya di Mojokerto tapi bekerja di Sidoarjo atau Surabaya.
"Sekitar dua tahun lalu ada salah satu warga desa bernama Mikah yang sedang mencari sayur di ladang dekat dengan Jembatan Turi. Dia diberi uang oleh wanita cantik berambut panjang itu," cetus Suyono.
"Ceritanya Mbak Mikah, siang saat itu sedang mencari sayur. Tapi dia disuruh ambil dompet warna kuning di bawah tiang jembatan oleh wanita itu. Lalu Mikah, menjawab kalau posisinya jauh dan tidak bisa dijangkau. Kemudian Mikah diberi kayu panjang untuk ambil dompet itu. Ketika dibuka isinya uang. Saat Mikah menoleh ke belakang wanita itu sudah tidak ada,” kata Suyono saat menceritakan kejadian yang dialami tetangganya yang saat ini sudah almarhum.
Menurut Suyono jembatan tua itu banyak dihuni sosok makhluk halus, mulai dari sosok wanita cantik yang sering diceritakan dan masih banyak cerita warga yang dihantui sosok gendruwo.
“Dulu jembatan ini masih sepi hanya saya yang jualan disini, sudah 13 tahun saya berjualan di sini, tapi sekarang sudah rame siang malam banyak pengendara yang lalu lalang,” pungkasnya.