Jembatan Darurat di Kedungasem Amblas Diterjang Banjir
Jembatan darurat yang di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo amblas diterjang banjir. Jembatan dari bambu itu menjadi satu-satunya penghubung warga di timur Sungai Kedunggaleng dengan Pasar Kedungmiri.
“Sejak proyek Jembatan Kedungasem di jalan nasional Probolinggo-Lumajang dikerjakan, jembatan darurat satu-satu akses menuju pasar krempyeng atau Pasar Kedungmiri. Sekarang warga di sisi timur sungai terisolasi, harus memutar jauh,” ujar Suyono, tokoh masyarakat Kelurahan Kedungasem, Jumat, 25 Juni 2021.
Jembatan darurat amblas diterjang banjir bandang yang melintasi Sungai Kedunggaleng, Kamis malam, 24 Juni 2021 sekitar pukul 22.00. “Jembatan darurat memang rendah, hanya satu meter dari permukaan air sungai,” katanya.
Jembatan darurat yang dibangun sekitar dua bulan lalu dibangun pihak kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan Kedungasem. Soalnya, warga di sekitar Pasar Kedungmiri mengeluh karena tidak bisa ke pasar.
Para pedagang di Pasar Kedungmiri mengaku, omset penjualannya menurun karena terganggu proyek Jembatan Kedungasem. Lurah Kedungasem, Yudo Pratomo akhirnya mendesak, kontraktor proyek membangun jembatan darurat.
Tetapi baru dua bulan, jembatan darurat itu sudah amblas diterjang banjir. “Mudah-mudahan pihak kontraktor membangun lagi jembatan darurat, biar warga di timur sungai tidak terisolasi,” kata Suyono.
Berdasarkan pengamatan, pasca diterjang banjir hanya tersisa tangga semen di tepi sungai. Sedang badan jembatan tidak tersisa sedikit pun.
Yang jelas, sebanyak 56 pedagang di Pasar Kedungmiri, juga warga sekitar pasar itu berharap segera dibangun kembali jembatan darurat. “Kalau menunggu Jembatan Kedungasem yang sekarang sedang dibangun masih lama, Oktober mendatang baru selesai,” kata Suyono.
Seperti diketahui, proyek Jembatan Kedungasem senilai sekitar Rp8 miliar dibangun sejak sekitar sebulan lalu. General Superintenden PT Fefa Indonesia, Agus Heri Istanto mengatakan, proyek Jembatan Kedungasem molor dari jadwal karena terkendala pipa PDAM.
Seharusnya sesuai perjanjian kontrak, proyek tersebut dikerjakan mulai 25 November 2020 lalu dan selesai 25 Juni 2021. “Tertundanya proyek ini karena menunggu pembongkaran pipa PDAM,” katanya.
Agus menambahkan, jembatan yang awalnya sepanjang 18 meter itu akan diperpanjang menjadi 25,8 meter, lebar 14,20 meter. “Kami diberi waktu lima bulan untuk menyelesaikan jembatan,” ujarnya.
Advertisement