Jembatan Darurat Amblas, Warga Naik Rakit Gedebok
Sejak jembatan darurat di Jembatan darurat yang di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo amblas diterjang banjir, warga setempat terisolasi. Sebagian warga kemudian membuat perahu tambang (penyeberangan) sederhana dari batang pisang (gedebok).
“Tolong Pak Wali, DPRD, warga terisolasi sejak jembatan darurat amblas diterjang banjir. Sementara jembatan utama, Jembatan Kedungasem sedang dibangun,” kata ujar Suyono, tokoh masyarakat Kelurahan Kedungasem, Minggu, 4 Juli 2021.
Dikatakan sejak proyek Jembatan Kedungasem di jalan nasional Probolinggo-Lumajang dikerjakan, jembatan darurat itu menjadi satu-satu akses menuju pasar krempyeng atau Pasar Kedungmiri.
Tetapi jembatan darurat itu amblas diterjang banjir bandang yang menggelontor Sungai Kedunggaleng, Kamis malam, 24 Juni 2021 silam.
Jembatan darurat yang dibangun sekitar dua bulan lalu dibangun pihak kontraktor yang mengerjakan proyek Jembatan Kedungasem. Soalnya, warga di sekitar Pasar Kedungmiri mengeluh karena tidak bisa ke pasar.
Disinggung apakah jembatan gedebok itu aman untuk akses penyeberangan, Suyono mengakui, memang rawan kecelakaan (tenggelam). “Ya harus hati-hati biar rakit gedebok ini tidak terbalik,” katanya.
Sejak jembatan darurat amblas diterjang banjir, para pedagang di Pasar Kedungmiri mengaku, omset penjualannya menurun karena terganggu proyek Jembatan Kedungasem. Lurah Kedungasem, Yudo Pratomo akhirnya mendesak, kontraktor proyek membangun jembatan darurat.
Tetapi baru dua bulan, jembatan darurat itu sudah amblas diterjang banjir. Akhirnya warga setempat membuat rakit gedebok.
Rakit darurat itu biasa dimanfaatkan warga yang ingin ke pasar yang ditempati 56 pedagang. “Kalau menunggu Jembatan Kedungasem yang sekarang sedang dibangun masih lama, Oktober mendatang baru selesai,” kata Suyono.
Seperti diketahui, proyek Jembatan Kedungasem senilai sekitar Rp8 miliar dibangun sejak sekitar dua bulan lalu. General Superintenden PT Fefa Indonesia, Agus Heri Istanto mengatakan, proyek Jembatan Kedungasem molor dari jadwal karena terkendala pipa PDAM.
Seharusnya sesuai perjanjian kontrak, proyek tersebut dikerjakan mulai 25 November 2020 lalu dan selesai 25 Juni 2021. “Tertundanya proyek ini karena menunggu pembongkaran pipa PDAM,” katanya.
Agus menambahkan, jembatan yang awalnya sepanjang 18 meter itu akan diperpanjang menjadi 25,8 meter, lebar 14,20 meter. “Kami diberi waktu lima bulan untuk menyelesaikan jembatan,” ujarnya.
Advertisement