Jemaah Umroh Distop, Shafira Tour Berharap Cuma Dua Minggu
Dampak virus corona atau COVID-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, China, kini berimbas juga kepada masyarakat beberapa negara yang akan menjalankan ibadah Umroh ke Mekkah, Saudi Arabia.
Media Arab Saudi yang dekat dengan kerajaan, yaitu Arab News hari ini menaikkan headline dengan judul Saudi Arabia suspends entry for Umrah pilgrimage over coronavirus fears. Arab Saudi menunda masuknya jemaah umroh karena khawatir virus corona.
Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi, Hani bin Abdul Aziz Jokhdar menyatakan, penghentian sementara jemaah umroh dari berbagai negara ini sebagai bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19 secara internasional.
“Langkah ini berlaku sementara, dan akan terus dievaluasi,” kata Hani, seraya menambahkan di masa lalu Arab Saudi memiliki pengalaman untuk menjaga kesehatan para jemaah di musim haji, ketika muncul pula virus yang menyebar secara global.
Penutupan pintu masuk Arab Saudi sekarang ini bukan saja untuk pemegang visa Umroh, tetapi juga untuk pemegang visa turis dan visa kunjungan.
Di Surabaya, pengelola Shafira Travel yang banyak memberangkatkan jemaah umroh terpaksa akan melakukan penjadwalan ulang, terutama untuk jamaah yang dijadwalkan berangkat hari ini sampai awal bulan depan, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Hari ini tadi ada grup yang terbang ke Jeddah, tetapi terpaksa harus kembali ke Surabaya sore ini karena Jeddah ditutup dengan alasan coronavirus,” kata Danisa Saviera, Direktur PT Shafira Lintas Semesta, pengelola Shafira Tour & Travel, kepada Ngopibareng, Kamis siang.
“Kami memang belum mendapat pemberitahuan secara resmi, baik dari asosiasi maupun dari pemerintah Indonesia. Dengan demikian kami harus mencari sendiri informasi yang kami perlukan,” kata Danisa.
Dia berharap ditutupnya pintu masuk ke Jeddah ini hanya berlangsung selama dua minggu. “Mudah-mudahan hanya ditutup dua minggu. Tapi kita kan juga tidak tahu. Karena kebiasaan Arab Saudi itu apabila ada ketentuan atau kebijakan selalu diberlakukan secara mendadak, tanpa sosialisasi,” kata Danisa Saviera.
Penghentian jemaah umroh, diakui Danisa, berpengaruh besar terhadap Shafira. “Karena menyangkut transportasi dan akomodasi yang sudah kita atur, jadi berantakan. Tetapi dapat kami pastikan, para jemaah tetap akan berangkat. Hanya saja karena ini sudah di luar jangkauan kami, maka tentu akan ada penjadwalan ulang, sambil menunggu perkembangan informasi selanjutnya,” kata Danisa Saviera.
Tertutupnya Arab Saudi bukan hanya untuk jemaah umroh asal Indonesia saja, tetapi juga dari negara-negara lain seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.
Bahkan Saudi kini juga tertutup untuk orang-orang yang berasal dari negara-negara Teluk seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrai, Oman dan Qatar. (nis)