Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumbar dan Sumut Puasa Hari Ini
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat (Sumbar) mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijirah, pada Senin 12 April 2021. Tarekat Naqsabandiyah menghitung awal waktu Ramadhan, dengan melihat bulan yang dilakukan sejak bulan Rajab dan Sya'ban.
Pihaknya menggunakan Metode Hisab Munjid, dan setiap tahun selalu mulai puasa lima hari lebih cepat dari tahun sebelumnya. Pada 2020, Tarekat Naqsabandiyah mulai puasa pada Kamis maka tahun ini hari Senin.
Sekretaris Tarekat Naqsyabandiyah Padang, Edizon Revindo mengatakan, jemaah Tarekat Naqsabandiyah sudah mulai salat tarawih, pada Minggu malam kemarin.
"Di Kota Padang kami salat tarawih di Masjid Baitul Makmur Kecamatan Pauh," katanya.
Tarekat Naqsabandiyah dari tahun ke tahun juga melaksanakan tradisi suluk. Biasanya banyak jemaah yang datang dari luar kabupaten dan kota melakukan tradisi tersebut hingga 40 hari dalam masjid.
Kemudian Naqsabandiyah tidak memiliki perbedaan dengan tarekat lain dalam pelaksanaan ibadah. Salat Tarawih tetap dilaksanakan dengan 23 rakaat dan 12 kali salam, serta salat Id dengan 12 kali takbir.
"Mengingat pandemi corona belum berakhir, maka pelaksanaan ibadah tarawih menerapkan protokol kesehatan," ujar Edizon Revindo.
Saat ini ada sekitar 2.500 jemaah Tarekat Naqsabandiyah yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar, di antaranya di Padang, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Payakumbuh dan lainnya.
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah di Deli Serdang, Sumatera Utara juga menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriyah jatuh pada 12 April 2021 berdasarkan hisab qomariyah. Jemaah terlihat melaksanakan salat tarawih berjemaah pada Minggu malam kemarin.
Dijelaskan Dewan Mursyidin Naqsyabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Khoiruddin, sesuai dengan hisab qomariyah tarekat yang dipimpin Syekh Muhammad Ali, melalui sidang fatwah ditetapkan hari ini merupakan hari pertama Ramadhan 1442 Hijriah.
"Maka dari itu, kami mulai Minggu malam kemarin telah melaksanakan salat tarawih," kata Khoiruddin.
Seluruh jemaah tarekat yang berpusat di Bandar Tinggi, Simalungun, disebut Khoiruddin memegang amanah tersebut. "Lalu kami melaksanakan ibadah sebaik-baiknya dan seikhlasnya untuk rida Allah," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengizinkan pelaksanaan salat tarawih dan salat Idul Fitri secara berjemaah di masjid dengan tetap mengacu protokol kesehatan yang ketat.
Muhadjir Effendy mengatakan, untuk salat berjemaah Tarawih dan Idul Fitri boleh dilaksanakan di luar rumah dengan catatan, jemaah harus dari lingkungan yang sama.
Advertisement