Jemaah Haji Perlu Banyak Istirahat Jelang Jadwal Kepulangan
Jemaah haji diimbau untuk beristirahat yang cukup mendekati jadwal pemulangan, agar tetap bugar saat ke Tanah Air. Hal ini disampaikan Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo saat peninjauan kepulangan jemaah haji di Bandara Jeddah, Minggu, 9 Juli 2023 malam waktu Arab Saudi (WAS).
Pada saat peninjauan terdapat dua jemaah haji asal kloter BDJ 01 mendapatkan perawatan di pos kesehatan (Poskes) bandara. Dua jemaah haji sakit yaitu Nur Hasanah, 60 tahun, dan Saidiyah, 50 tahun.
Nur Hasanah dilarikan ke Poskes bandara setelah pingsan dan mengeluhkan vertigo. Selang tidak berapa lama Saidiah juga mendapatkan perawatan setelah mengeluhkan mual dan sesak napas.
Dari hasil pemeriksaan kedua jemaah mengalami dyspepsia, hipertensi, dan vertigo dipicu dengan kelelahan, pola makan yang tidak teratur, dan tidak teratur dalam mengosumsi obat rutin. Diketahui Nur Hasanah juga merupakan jemaah Risti hipertensi.
Berbeda dengan Saibiah yang mengalami sesak karena menderita pneumonia. Diketahui Saibiah mengalami kelelahan pasca Armuzna sehingga mudah terkena penyakit.
Setelah mendapatkan perawatan di Poskes, kedua jemaah haji ini kondisinya stabil sehingga bisa pulang bersama kloternya. Kloter BDJ 01 bertolak dari Bandara Jeddah, 9 Juli 2023 pukul 05.10 WAS.
Sejak jadwal pemulangan jemaah haji pertama 5-8 Juli 2023, Poskes bandara telah melakukan rawat jalan sebanyak 512 dengan keluhan terbanyak adalah hipertensi, sakit kepala, dan dyspepsia atau gangguan pencernaan. Hingga hari ke empat kepulangan jemaah haji, Poskes bandara telah merujuk jemaah haji sakit sebanyak delapan orang.
"Perawatan di Poskes bandara kami selama empat hari kepulangan jemaah haji termasuk tinggi. Jumlah rawat jalan mencapai 512 dengan penyakit terbanyak adalah hipertensi. Jemaah yang dirawat mayoritas lansia dan dalam keadaan kelelahan," ungkap Liliek.
Ia lantas menyoroti beberapa jemaah haji yang tampak kelelahan karena sebelum waktu kepulangan tidak beristirahat dengan baik.
"Jemaah haji beberapa terlihat lelah, beberapa orang yang kami temui menyampaikan bahwa beberapa jemaah haji cenderung sulit beristirahat menjelang kepulangan," ungkap Liliek.
Terutama jemaah lansia dan memiliki komorbid, kurangnya istirahat, ditambah dengan aktivitas fisik yang berlebihan bisa memperburuk kesehatan.
Lebih lanjut, beberapa jemaah haji juga tidak mengonsumsi makanan tepat waktunya, sehingga beberapa jemaah mendapatkan perawatan di Poskes bandara karena gangguan pencernaan atau dyspepsia.
"Selain itu, jemaah haji terlihat enggan mengonsumsi makanan yang dibagikan dan memilih untuk membawa pulang ke tanah air," tuturnya.
Untuk menghindari kelelahan saat kepulangan, Liliek mengimbau jemaah haji agar mulai mengurangi aktivitas fisik dua hari sebelum jadwal kepulangan.
"Kami imbau kepada para jemaah haji yang sudah dekat jadwal kepulangannya untuk mengurangi aktivitas fisik di luar hotel dan perbanyak istirahat. Jemaah haji perbanyak istirahat di dua hari menjelang jadwal kepulangan," katanya.
Hal ini perlu karena proses kepulangan nantinya juga menuntut jemaah haji untuk beraktivitas fisik karena ruang tunggu dan lokasi boarding pesawat relatif jauh di bandara. Selain jarak yang jauh, jemaah haji juga perlu membawa sendiri koper untuk di kabin pesawat. Oleh karenanya jemaah haji membutuhkan stamina yang prima.
Ia menambahkan juga jemaah haji tetap mengosumsi makanan tepat pada waktunya. Dengan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi dengan teratur dapat menjaga stamina jemaah haji saat kepulangan.
Liliek juga mengingatkan terutama kepada jemaah haji yang memiliki komorbid, jangan lupa untuk mengonsumsi obat rutin secara teratur.
"Jemaah yang dari tanah air sudah memiliki komorbid, saya imbau untuk teratur mengkonsumsi obat rutinnya. Jangan sampai lupa obat rutinnya," pesannya.
Harapannya jemaah haji dapat kembali ke tanah air menjadi haji mabrur yang sehat. Selain itu jemaah haji dapat kembali berkumpul dengan keluarga di tanah air dalam kondisi yang sehat.