Jemaah Haji Khusus Berdatangan ke Madinah
Jemaah haji khusus Irfan Setiawan, tiba di Madinah, hari ini, Senin, 5 Juni 2023 bersama 282 jemaah lainnya. Mereka tersebar menginap di sejumlah hotel bintang lima yang letaknya hanya beberapa puluh meter dari Masjid Nabawi.
Rombongan jemaah haji yang diangkut maskapai Saudi Airlines tersebut merupakan yang perdana dalam golongan haji khusus. Irfan mengatakan sesuai paket ibadah haji yang ditawarkan PIHK Diyo Group, mereka mendapatkan layanan dengan durasi 29 hari selama Arab Saudi.
"Jadi semua haji khusus alhamdulilllah dapat hotel yang dekat-dekat masjid, kalau di Madinah dekat Masjid Nabawi. Nanti di Mina juga sudah dekat dengan jamarat (lokasi melempar jumrah)," ungkap Irfan, saat ditemui di Hotel Movenpick, tempat ia akan menginap di Madinah selama 9 hari ke depan.
Irfan membayar untuk pelayanan tiga orang yakni dirinya, istri, dan ibunya yang berusia 65 tahun. Selama di Arab Saudi mereka mendapatkan layanan konsumsi tiga kali sehari.
"Beberapa juga snack dan minuman juga dikasihkan mulai dari kami berangkat sampai ke sini," papar Irfan.
Kepala Seksi Pengawasan Haji Khusus Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Rudy N Ambary mengatakan sesuai rencana, sebanyak 18.320 jemaah haji khusus akan datang secara bergelombang ke Arab Saudi sampai dengan sekitar 20 Juni mendatang.
Sebagian besar rombongan mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Dari situ ada yang singgah di Madinah lebih dahulu, ada yang yang langsung ke Mekah.
"Ada sekitar 70%-75% PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) itu menurunkan jemaahnya di Jeddah, baru kemudian mereka bawa dari Jeddah ke Madinah dan yang terakhir biasanya dari Jeddah langsung ke Mekah, baru kemudian ke Madinah (setelah prosesi haji)," terang Rudy.
Rudy mewanti-wanti PIHK agar mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah dalam memberikan pelayanan-pelayanan kepada jemaah. Menurut Peraturan Menteri Agama No 5 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha, pelayanan itu harus sesuai dengan perjanjian yang disepakati jemaah haji khusus dengan PIHK.
Tentu saja, jemaah haji khusus semestinya mendapatkan fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang lebih baik ketimbang jemaah haji reguler. Pelayanan itu meliputi bimbingan ibadah, transportasi, akomodasi, hingga konsumsi.
"Agar jemaah yang sudah membayar dengan harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan haji reguler bisa mendapatkan kepuasan dan kenyamanan dalam beribadah," kata Rudy.
Rudy mengatakan PPIH akan terus mengawasi pelaksanaan layanan kepada jemaah haji khusus mulai dari kedatangan mereka hingga kepulangan dari Arab Saudi.
"Misalnya, mereka (PIHK) melakukan pelanggaran, biasanya kita berikan teguran tertulis. Kalau sampau melakukan pelanggaran berat seperti tidak membrangkatkan jemaahnya, mereka mendapat sanksi berat, sampai dicabut izinnya," tegas Rudy.
Di sisi lain, manajemen Diyo Group menyatakan komit memberikan pelayanan sesuai harga yang sudah dibayar jemaah. Paket haji yang mereka tawarkan berdurasi 29 hari dengan harga US$18 ribu atau sekitar Rp270 juta.
"Jemaahnya sudah membayar mahal maka harus memberikan pelayanan yang maksimal," tandas Syamirah Arifah, putri pemilik Diyo Group.
Advertisement