Ahli Waris Jemaah Haji Yang Meninggal Akan Terima Asuransi
Jemaah haji asal Kabupaten Lamongan Jawa Timur yang meninggal dunia akan mendapatkan asuransi. Jemaah haji tersebut bernama Mandrim Kholis, laki-laki berumur 75 tahun, berasal Desa Maduran, Kecamatan Maduran Lamongan, dengan nomor Kloter penerbangan 82.
Sebelumnya, satu calon jemaah haji asal Lamongan juga meninggal dunia di dalam pesawat, saat perjalanan dari Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi. Jamaah haji itu bernama Murni Senawi Terseman, perempuan umur 52 tahun asal Desa Kemantren Paciran Lamongan. Murni saat itu mengeluhkan sakit mual dan pusing, sempat mendapat perawatan dari tim medis, nyawa akhirnya tidak dapat tertolong.
Kedua jemaah haji yang meninggal dunia itupun mendapat perhatian dari Kemenag Lamongan. Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Lamongan, Khoirul Anam, mengatakan kedua jamaah haji asal Lamongan tersebut akan mendapatkan asuransi.
"Mereka yang meninggal ini berhak untuk mendapatkan asuransi, masing-masing mendapatkan 18 juta 500 ribu rupiah setiap jamaah," kata Khoirul Anam, saat ditemui dikantornya.
Menurutnya, nanti asuransi itu akan bisa dicairkan oleh ahli warisnya, baik suami, istri, ataupun anak-anaknya.
"Dan itu (asuransi) akan kita klaim kan, nanti akan masuk ke rekening jamaahnya, jadi bukan ke rekening siapa-siapa, nanti oleh jamaahnya akan diambil oleh ahli warisnya," ungkapnya.
Beberapa persyaratan yang diberlakukan diantaranya surat keterangan kematian (SKK), surat pernyataan ahli waris dari kecamatan serta nomor rekening almarhum atau ahli waris.
"Mudah-mudahan, musibah meninggalnya dua Jemaah Haji asal Lamongan tersebut adalah kejadian terakhir di musim haji kali ini. Sehingga tidak menambah duka cita keluarga lainnya," harapnya.
Sesuai jadwal, para jamaah haji asal Lamongan akan pulang ke tanah air pertengahan bulan depan. Namun, tercatat sejauh ini terdapat dua orang jamaah haji asal Lamongan yang meninggal dunia.
Untuk jamaah haji asal Lamongan yang tergabung dalam kloter 79 rencananya akan kembali ke tanah air pada 13 September nanti. Sedangkan kloter 80, 81, dan 83 pulang ke tanah air pada tanggal 14 September 2019.
"Nanti jika memungkinkan, pak Bupati Lamongan akan menyambut kedatangan mereka (para jamaah) di Asrama Haji Sukolilo. Namun masih akan dirapatkan lagi teknisnya bagaimana," ujarnya.