Jelly Kelapa Muda Bu Ninik Segar dan Menyehatkan
Makanan ringan ini bahan dasarnya berupa kelapa muda, air kelapanya diolah menjadi jelly dengan bubuk agar-agar atau aloe vera (lidah buaya). Meski tersaji dalam bentuk jelly, rasa kelapanya tidak hilang. Karena bahan jelly pada kelapa tersebut murni air kelapa.
Pembuatnya seorang guru ngaji asal asal Tembelang Jombang, Jawa Timur, yang biasa dipanggil Bu Ninik, bercerita selain rasanya yang segar, jelly kelapa muda juga memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan di antaranya mencegah penyakit ginjal, mengatasi demam, menetralisir racun pada tubuh, menangkal radikal bebas, dan beberapa khasiat lainnya.
Sementara untuk kecantikan, kelapa muda Jelly juga bermanfaat untuk mencerahkan dan menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, menjaga keremajaan kulit, mengurangi kadar minyak berlebih pada kulit, dan beberapa khasiat kecantikan lainnya.
"Kebetulan saya sedang buka buka buku, ada tulisan dokter gizi yang bercerita manfaat jelly kelapa muda," jelasnya.
Cara membuatnya pun tidak sulit, yakni buah kelapa muda dikupas terlebih dahulu, kemudian diambil air kelapanya dan direbus bersama bubuk jelly dan sedikit gula hingga mendidih. Jelly yang sudah matang itu kemudian dituangkan pada kelapa yang sudah dikeluarkan airnya, atau pada gelas plastik bening.
Usaha rumahan ini dirintis setapak demi setapak tidak langsung gas pol. Kalau dulu yang beli hanya tetangga kanan kiri di Kampung Rawa Timur Kebun Jakarta Barat, sekarang mulai merambah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Alhamdulillah berkah puasa Ramadan, orderan cukup rame, bisa untuk membelikan baju lebaran anak anak," ujar guru ngaji yang punya nama lengkap Nikmatul Musofa.
Saat dicicipi jelly pada kelapa muda tersebut terasa lembut. Begitu juga dengan daging kelapanya.
"Kalau ada daging kelapanya akan dikeruk. Sehingga menyatu dengan jelly. Ada juga yang tidak," tuturnya.
Proses pembuatan kelapa jelly memerlukan waktu kurang lebih satu setengah jam. Air kelapa muda tersebut dicampur dengan agar-agar atau lidah buaya.
"Kalau pakai air, hilang rasa kelapanya. Selain itu, kalau pakai air juga mesti tambah gula dan itu justru buat sakit tenggorakan," jelasnya.
Agar tetap bertahan, ada baiknya kelapa muda Jelly dijaga dalam suhu yang sejuk. Satu butir kelapa muda Jelly dijual seharga Rp 15.000, sedang jelly gelas harganya Rp 5.000.
Lulusan Lembaga Pendidikan Mualimat Tambak Beras tahun 1997, seangkatan dengan Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah. "Sekolahnya sama tapi garis tangan yang berbeda," tutur Bu Ninik sambil tertawa.
Ceritanya setelah tamat sekolah, ia ikut saudara ke Jakarta. Pertama menjadi guru ngaji di Ponpes Alwasilah Jakarta Barat, kemudian pindah di Yayasan Hj Hasma Nur Ancol. Sekarang menjadi guru ngaji di Mushala Assalam Kampung Rawa Timur , Kebun Jeruk Jakarta Barat.
"Bu Ida jadi menteri saya jadi guru ngaji, sama sama mengabdi pada masyarakat hanya jalurnya berbeda," ujarnya menghibur diri.
Bu Ninik memulai usaha jelly kelapa muda sejak awal 2018, itu pun secara tidak sengaja. Awalnya dititipi temannya Jelly kelapa untuk dijual di kampungnya. Ternyata peminatnya banyak , dari anak anak hingga orang dewasa. Sehingga timbul keinginan untuk membuat sendiri, Kebetulan temannya bernama Supri asal Banyuwangi, Jawa Timur tersebut tidak dapat meneruskan usahanya karena sakit.
Sejak itu, Bu Ninik bersama suaminya Achmad Isrodin mencoba bikin sendiri belajar dari melihat cara temannya mengolah jelly kelapa muda. Meskipun sempat gagal, tak putus asa. Akhirnya ilmu membuat jelly kelapa muda, benar-benar dikuasai.
Ia mengatakan, omzet penjualan tidak bisa ditentukan karena relatif. "Sekarang tergantung order. Semakin banyak order, semakin banyak perlu kelapa," jelasnya.
Ngobrol dengan ibu tiga anak ini harus segera diakhiri mengingat 'santrinya' sudah mulai berdatangan untuk belajar membaca Alquran.
Advertisement