Jelang USBN, Khofifah Salat Hajat dan Puasa Bersama
Doa dan dukungan bagi para siswa SMA, SMK serta MA yang mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer dan Smartphone (USBNBKS) terus dilakukan di Jatim. Kali ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyelenggarakan salat hajat dan sahur bersama, di Gedung Negara Grahadi.
Sholat Hajat dan Sahur Bersama diikuti oleh Wagub Jatim, Emil Dardak, Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, pimpinan OPD di lingkungan Setdaprov Jatim, para pejabat eselon di lingkungan Dispendik Jatim, para kepala sekolah serta pimpinan berbagai lembaga pendidikan di Jawa Timur.
Khofifah mengatakan hal itu dilakukannya agar para siswa di Jatim bisa tenang, fokus, penuh konsentrasi saat mengerjakan soal ujian sehingga lulus dengan nilai bagus. Sebab USBN diselenggarakan mulai hari ini 4 Maret - 7 Maret 2019, mendatang.
"Sholat Hajat dan Sahur diikuti puasa ini inisiasinya dimulai saat berlangsungnya doa bersama di Kampus C Unair beberapa waktu yang lalu. Pada saat acara doa bersama, banyak anak anak yang minta didoakan agar bisa lulus dengan nilai yang bagus dan bisa diterima di perguruan tinggi pilihan," katanya, Senin 4 Maret 2019.
Khofifah menyebut masih banyak siswa yang mengaku gelisah dengan berbagai alasan. Maka, sebagai bentuk dukungan spiritual pemerintah, lalu diselenggarakanlah salat dan puasa ini sebagai bagian dari ikhtiar penguatan psikologis siswa.
Kegiatan ini, katanya, juga sebagai penerapan salah satu program di Nawa Bhakti Satya, yaitu Jatim Berkah. Dengan berpuasa dan berdoa ia mengharapkan ilmu yang yang diperoleh siswa menjadi berkah, dan manfaat.
Pada kesempatan itu, mantan Menteri Sosial ini juga mengingatkan akan bahaya narkoba, kepada para siswa. Menurutnya, adalah penyalahgunaan narkoba adalah PR besar, di mana Jatim menempati urutan tiga besar.
Korban penyalahgunaan, katanya narkoba cenderung meningkat. Sebagai contoh, di rumah tahanan Medaeng, dan sebagian besar lapas dan rutan di Indonesia rara- rata 2/3 penghuninya adalah korban penyalahgunaan narkoba.
"Bagaimana cara menguranginya, salah satunya kita ihtiar dengan melakukan munajat kepada Allah agar diberikan berkah dan terhindar dari mara bahaya," pungkasnya. (frd)
Advertisement