Jelang Tahun Baru, Harga Sejumlah Sembako Naik
Sejak sepekan menjelang Tahun Baru 2025, harga sejumlah bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo naik. Selain dikeluhkan pembeli, kenaikan itu juga membuat omset pedagang semakin sepi menjelang pergantian tahun.
Wanto, pedagang sembako mengatakan, sejumlah komoditas memang naik sekitar sepekan menjelang tahun baru. "Yang mencolok kenaikannya, cabai merah, dari Rp 7.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram," ungkapnya, Minggu, 29 Desember 2024.
Sementara cabai rawit, juga naik tetapi tidak drastis seperti cabai merah, dari Rp 60.000 menjadi Rp 70.000/kg. Bawang merah juga naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000/kg.
"Bawang putih naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram," ujarnya.
Doris, pedagang telur mengatakan, telur ayam broiler yang cukup lama stabil dengan harga Rp 26.500/kg sejak awal Desember lalu ikut terdongkrak naik menjadi Rp 29.000/kg.
Memang ada beberapa pengecer telur di pinggir jalan yang masih mempertahankan harga lama. Mereka beralasan, barang dagangannya cepat terjual habis.
Bahkan telur bulai dijual lebih murah lagi, Rp 26.000/kg. Telur yang cangkangnya berwarna putih itu sebenarnya telur yang gagal ditetaskan (infertil) tetapi masih layak dikonsumsi asalkan tidak lebih dari sepekan.
"Kalau ingin yang harganya ngelundhung (meluncur jatuh) ya tomat, dari Rp 20.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram karena lagi panen di mana-mana," ujar A. Ghoni, warga Kelurahan Jati, Kota Probolinggo.
Sementara bawang merah meski menjadi produksi andalan pertanian Probolinggo harganya melonjak karena puncak musim hujan. "Sejak dulu kalau puncak musim hujan hasil panen bawang merah menurun sehingga harganya naik," ujar Ali, petani bawang merah di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Naiknya sejumlah sembako tidak hanya dikeluhkan warga (pembeli). Sejumlah pedagang di pasar juga mengeluh karena saya beli masyarakat menurun.
"Mungkin karena sembako banyak yang naik, pembeli berkurang. Mereka yang tetap belanja mengurangi barang yang dibeli," ujar Warto, pedagang pasar.
Advertisement