Curhat Pedagang: Jelang Ramadhan Pasar Sepi Pembeli karena Corona
Bulan Ramadhan jatuh pada 23 April 2020. Biasanya, tiga minggu sebelum memasuki bulan puasa, konsumen banyak menyetok bahan makanan seperti telur, beras, gula, terigu dan sembako lainnya. Namun, pandemi corona yang melanda Tanah Air menyebabkan beberapa pasar menjadi sepi pembeli.
Menurut pantauan Ngopibareng.id di tiga pasar tradisional Surabaya, yakni Tenggilis Mejoyo, Pasar Wonokromo, dan Pasar Gotong Royong Nginden, curhat para pedagang rata-rata sama. "Pasar sepi. Enggak ada pembeli yang stok sembako," demikian curahan hati mereka.
Menurut pengalaman Sipah, salah satu pedagang di Pasar Wonokromo, biasanya tiga minggu sebelum puasa sudah banyak pembeli yang mampir ke lapaknya untuk memborong sembako.
"Ada yang beli terigu, telur, kecap, dan bumbu penyedap dll. Biasanya ada 30 pelanggan dalam sehari, tapi ini sepi. Malah belum ada yang beli ini,” kata Sipah, Jumat 3 April 2020.
Senada dengan Sipah, lapak Supri dan Su’i juga masih sepi pembeli. “Biasanya tiga minggu sebelum puasa pasar sudah ramai pembeli," kata Supri.
"Ada yang nyari belinjo dan kacang. Sejak ada corona ini sepi dan belum ada yang nyetok. Padahal dulu yang nyetok bisa puluhan orang yang mampir ke sini," sahut Su'i.
Su’i menambahkan, “Ini pasar sepi, yang nyetok hanya beli mente saja. Selain itu nggak ada lagi".
Pemandangan sepi pembeli juga terlihat di Pasar Gotong Royong Nginden. Menurut Endang, salah satu pedagang sembako, daya beli konsumen turun sejak adanya pengurangan gaji saat pandemi corona.
“Ini nggak ada yang nyetok. Pembeli belanjanya normal-normal aja. Ada yang bilang sejak corona gajinya dipotong, jadi mereka nggak bisa stok bahan pangan,” tuturnya.
Advertisement