Jelang Ramadhan, Khofifah Imbau Warga Tak Lakukan Ziarah Kubur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk tidak melaksanakan ziarah kubur utamanya jika ziarah kubur dilakukan di luar kota atau luar daerah.
Imbauan tersebut berlaku bagi warga Jawa Timur yang tinggal di daerah terjangkit virus covid-19 atau daerah zona merah, seperti Kota Surabaya.
Khofifah ingin warga yang berada di daerah zona merah melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Sebaiknya warga tidak melakukan ziarah, jikalau harus ke luar kota. Karena menurut saya di daerah-daerah seperti Surabaya ini sebaiknya sudah melakukan isolasi kampung," kata Khofifah, Kamis 23 April 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Khofifah menambahkan, sebagai ganti ziarah kubur jelang ramadhan sebaiknya tetap mengirimkan doa kepada leluhur di rumah saja. Karena, menurutnya, dimanapun dan bagaimanapun insyaallah akan diijabah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Untuk kirim doa sebaiknya dari rumah saja. Insya Allah meski dari rumah doa kita akan sampai pada keluarga yang sudah meninggal," katanya.
Khofifah mengatakan, dengan doa dan ibadah lain semoga wabah virus covid-19 bisa segera berakhir. Sehingga bisa menjalani kehidupan sehari-hari bisa berjalan normal.
Di bulan Ramadhan ini ia berharap virus covid-19 tak ‘ganas’. Sehingga warga Jatim bisa melaksanakan Ramadhan dengan khitmad tanpa ada kesusahan.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan kepada warga Jatim untuk terus menjaga kesehatan dan tetap melakukan physical distancing selama Ramadhan. Terlebih untuk acara-acara sosial keagamaan bisa ditunda ataupun dilaksanakan via online. Seperti istighosa massal online yang pernah dilakukan oleh pemprov beberapa saat lalu.
“Mudah-mudahan ya dengan ikhtiar yang kita lakukan, virus covid-19 bisa segera diangkat Allah dari bumi Indonesia dan dari seluruh bumi. Supaya kehidupan berkemanusiaan satu dengan yang lain bisa kembali, dan semua dalam keadaan sehat,” katanya.