Jelang Puasa, Pedagang Bunga Nyekar di Banyuwangi Panen Rezeki
Para pedagang bunga untuk nyekar atau ziarah kubur di pasar Banyuwangi mulai panen beberapa hari menjelang datangnya bulan Ramadan ini. Omset mereka meningkat tajam dibanding dengan hari-hari biasa. Bahkan banyak bermunculan pedagang bunga musiman untuk mengais rezeki dari berjualan bunga ziarah.
Salah seorang pedagang bunga ziarah musiman, Riza Fitriani mengatakan, dirinya sudah mulai berjualan bunga sejak Jumat, 17 Maret lalu. Dirinya sudah memperkirakan akan terjadi kenaikan pembelian bunga.
“Sudah sejak Jumat lalu pembeli meningkat, karena akhir pekan sebelum puasa,” kata warga Kelurahan Lateng, Banyuwangi ini, Minggu, 19 Maret 2023.
Perempuan 36 tahun ini menjelaskan, satu bungkus bunga untuk nyekar harganya hanya Rp 5.000. Meski demikian dalam sehari dia bisa meraup omset hingga sejutaan atau bahkan lebih. Karena omset yang menjanjikan inilah setiap tahun menjelang Ramadan di selalu berdagang bunga ziarah.
“Bukanya mulai pagi, siang sampai malam,” katanya.
Sementara itu, pedagang bunga yang lain, Hariyati, mengatakan sejak Jumat memang sudah mulai terjadi peningkatan pembeli bunga. Namun menurutnya masih belum terlalu banyak. Dia menyebut, penjualan bunga akan mencapai puncaknya pada H-1 Ramadan.
“Pas kurang satu hari itu baru ramai sekali,” jelasnya.
Meskipun mulai meningkat, menurut perempuan yang sudah berdagang bunga ziarah selama 13 tahun ini mengaku omsetnya tidak terlalu meningkat tajam. Sebab, saat ini sudah banyak pedagang bunga di sekitarnya. Belum lagi adanya pedagang bunga musiman.
“Kalau hari biasa orang beli satu atau dua bungkus, sekarang bisa beli 5 sampai 7 bungkus bunga,” tuturnya.
Dia menyebut, untuk kebutuhan menjelang Ramadan seperti ini, dirinya harus mendatangkan bunga dari wilayah lain. Karena suplai bunga dari Banyuwangi tidak akan mencukupi.
“Ini ada yang dari Jember, ada yang dikirim dari Bali,” katanya.