Jelang Pilpres, Facebook Bakal Labeli Media Pelat Merah
Menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat, Facebook mulai memberi label khusus bagi media mana pun yang dikelola oleh negara. Label berbunyi ‘keseluruhan’ atau ‘sebagian’, dilekatkan di antaranya untuk media dari China Xinhua dan CCTV, serta media dari Rusia seperti Sputnik dan RT.
Facebook beralasan jika mereka menerima banyak desakan, untuk mengontrol pengaruh asing dalam pilpres kali ini. Salah satunya dengan cara memberi label tertentu. Namun, media yang keberatan dan tidak didanai pemerintah, bisa mendaftarkan keberatan.
"Kami menyediakan transparansi yang besar bagi media seperti ini, karena mereka didukung oleh negara. Dan kami berfikir jika pembaca harus tahu bahwa berita yang mereka baca berasal dari publikasi yang berada di bawah pengaruh sebuah pemerintahan," kata Nathaniel Gleicher, kepala keamanan siber, dalam sebuah blognya, dikutip dari Variety.
Namun, label ini tak akan dilekatkan, setidaknya hingga berakhirnya musim panas di tahun ini. Keputusan itu dilakukan "dari banyak pertimbangan untuk menyediakan perlindungan berlapis terhadap berbagai pengaruh asing dalam perdebatan publik", pada pilpres November tahun ini.
Kebijakan serupa telah lebih awal dilakukan oleh Twitter. Sejak tahun 2017, Twitter telah melarang iklan dari media asal Rusia, RT dan Sputnik. Twitter juga meletakkan label peringatan pada sejumlah unggahan. Pengunjung harus memilih untuk menghilangkan peringatan dan melanjutkan melihat unggahan, atau berhenti di situ. Twitter menyebut label diterapkan pada unggahan yang ‘membesar-besarkan kekerasan,'.
Advertisement