Jelang Pilkades Serentak, 9 Desa di Jember Rawan Konflik
Sebanyak sembilan desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa serentak tanggal 25 November 2021, masuk kategori rawan konflik. Desa dengan kategori rawan itu perlu mendapat perhatian khusus dari petugas pengamanan.
Desa-desa itu di antaranya Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Desa Slateng Kecamatan Ledokombo, Desa Banjarsari Kecamatan Bangsalsari. Kemudian Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas, Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah, Desa Ambulu Kecamatan Ambulu, Desa Gelang Kecamatan Sumberbaru, Desa Kaliglagah Kecamatan Sumberbaru dan Desa Klompangan Kecamatan Ajung.
“Dari hasil evaluasi dari 59 desa yang menggelar pilkades ada sembilan yang masuk kategori rawan konflik. Desa rawan itu berada di delapan kecamatan. Titik rawan itu harus mendapat perhatian khusus dari petugas pengamanan,” kata Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember, Adi Wijaya, Rabu, 24 November 2021.
Pilkades serentak di Kabupaten Jember akan digelar di 59 desa yang berada di 25 kecamatan. Pilkades serentak tahun ini diikuti oleh 214 calon kepala desa yang terdiri atas 24 calon berjenis kelamin perempuan dan 190 calon berjenis kelamin laki-laki. Dari 214 calon itu, 41 calon di antaranya merupakan petahana.
‘Saya berharap masyarakat yang di desanya akan melaksanakan pilkades, tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan menjaga kondusivitas wilayah masing-masing. Baik saat pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan pilkades besok,” pungkas Adi.
Sementara Kapolres Jember AKBP Arif Rahman Arifin secara terpisah menyampaikan, mulai hari ini, Rabu 23 November 2021, sebanyak 1.468 polisi mulai diterjunkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Apel pergeseran pasukan digelar di Jember Sport Garden (JSG), Rabu, 24 November 2021 pagi.
Dalam sambutannya Arif meminta ribuan polisi dan petugas pengamanan pilkades agar selalu waspada. Selain mewaspadai terjadinya gangguan keamanan, terutama di desa rawan ribuan polisi itu juga diminta siaga terhadap bencana.
“Karena saat ini sedang musim hujan dan beberapa waktu lalu ada tiga kecamatan diterjang banjir, saya minta agar selalu siaga. Jika sewaktu-waktu terjadi hujan lebat saat proses pemungutan suara, petugas pengamanan harus bisa mengambil tindakan secara tepat dan cepat,” kata Arif.
Untuk itu Arif meminta seluruh polisi selalu berkoordinasi dengan petugas pengamanan lain dari TNI dan Satpol PP maupun panitia pilkades. Terhadap segala potensi gangguan yang mungkin terjadi, seluruh petugas pengamanan juga diminta selalu berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.