Jelang Piala Dunia U-17, PLN UIT JBM Rutin Cek Pasokan Listrik
Menjelang perhelatan bergengsi Piala Dunia U-17 FIFA World Cup, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) turut memastikan kesiapan keandalan sistem kelistrikan.
Turnamen sepak bola remaja putra internasional tersebut akan digelar di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, menjadi salah satu venue perhelatan akbar itu.
General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan menyampaikan, kesiapan suplai pasokan listrik terus dipersiapkan dengan baik.
Untuk mempersiapkan 8 pertandingan yang akan dihelat di stadion GBT, pihaknya melakukan penguatan suplai PLN untuk lokasi berasal dari Gardu Induk (GI) Altaprima, GI Segoromadu, juga dari GI Sambikerep dan GI Waru yang akan menyuplai sebesar 60 MVA dari masing-masing trafo pada setiap GI.
"Inspeksi rutin ini telah dilakukan sejak dua pekan terakhir untuk memastikan kesiapan seluruh peralatan berfungsi optimal, pekerjaan persiapan telah mencapai 99% dan dipastikan sudah tidak ada pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan saat masa siaga selama event berlangsung," kata Didik melalui keterangan tertulisnya.
Didik menambahkan, PLN UIT JBM siap mendukung suksesnya gelaran FIFA World Cup 2023 U-17 dengan memastikan kesiapan personel serta keandalan sistem kelistrikan pada penyaluran jaringan transmisi dan GI.
Selama masa siaga, lanjut Didik, sebanyak 244 personel dari Transmisi JBM akan disiagakan yang tersebar mulai dari UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Surabaya, UPT Gresik, juga UPT Malang.
"Selain itu juga memastikan kesiapan peralatan dan pendukung lainnya yaitu trafo mobile sejumlah 2 unit, 4 set tower emergency, 1 unit mobile DC sebagai backup system di GI, juga penerapan remote reading dari seluruh GI," terangnya.
Sebagai langkah antisipasi timbulnya gangguan sistem kelistrikan, Didik menyiagakan personel di UPT mulai dari Gardu Induk, ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk). Serta pengawas ground patrol rutin melakukan inspeksi layang-layang dan benda asing lainnya yang berpotensi menjadi penyebab gangguan sistem kelistrikan transmisi.
"Ditambah juga pendampingan dari aparat untuk penjagaan objek vital nasional (obvitnas), sehingga harapannya seluruh stakeholder juga dapat bekerja sama dalam menyukseskan event internasional ini hingga rampung dilaksanakan," pungkas Didik.
Advertisement