Jelang Pergantian Tahun Pemprov Jatim Santuni 1.500 Anak Yatim
Menjelang pergantian tahun 2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar acara khusus. Di antaranya, doa bersama dan memberi santunan kepada 1.500 anak yatim piatu. Kegiatan tersebut, berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 31 Desember 2018.
Kegiatan ini berjalan begitu khidmat dengan doa dan shalawat yang dilantunkan para anak yatim bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jatim. Serta, ada tausiyah dari ustad untuk memotivasi anak-anak muda ini.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, kegiatan ini memang sengaja digelar untuk saling mendoakan agar perjalanan di tahun 2020 dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi keinginan bersama.
"Dari Mekah Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) saat ini berdoa, dari Grahadi semua elemen di Jawa Timur juga berdoar mensyukuri segala berkah yang telah diberikan Allah SWT. Tentunya ada hal-hal yang kita harap bisa lebih baik. Tapi kita harus tetap mensyukuri apa yang ada. Di 2020, semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang tentunya mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat," kata Emil Dardak usai doa bersama.
Utamanya bagi Pemprov Jatim yang ingin menyejahterakan masyarakat. Sebab, kata Emil, banyak sekali impian besar pemerintahan untuk mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) dengan menyasar sektor kualitas SDM.
Di antaranya adalah program pendidikan double track, kemudian sekolah gratis, pendampingan bagi anak muda untuk mengembangkan usaha.
"Untuk 2020 ada beberapa pondasi-pondasi yang sudah kita siapkan di 2019 yang ingin kita perbesar di 2020 dan yang ingin kita tingkatkan kualitas implementasinya di 2020, baik itu pendidikan gratis tuntas, baik itu millenial job center dan beberapa inovasi-inovasi yang memang kita coba kembangkan untuk memecah sedikit kebutuhan dalam menciptakan lapangan pekerjaan," paparnya.
Tak ketinggalan pula adalah proyek infrastruktur yang juga tetap menjadi konsen pemerintah untuk menunjang ekonomi masyarakat.
Bahkan, Emil mengaku senang karena beberapa proyek di Jatim mendapat atensi dari pusat dengan ditekennya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019 tentang pembangunan infrastruktur di Jatim.
Dengan Perpres tersebut Pemprov Jatim menjadi jembatan bagi kabupaten dan kota yang memiliki prioritas strategis sesuai kondisi dan kebutuhannya.
"Jadi kita akan banyak sekali koordinasi dan pengawalan untuk program infrastruktur strategis yang kewenangannya dari pusat, tetapi pelaksanaannya harus berseiring dengan provinsi. Jadi itu yang tentunya kita harapkan masyarakat juga menyadari bahwa salah satu dari tugas kita dalam mensukseskan tugas-tugas Pusat di Jawa Timur karena kita diminta sebagai Wakil pemerintah pusat," pungkas Emil.