Jelang Penutupan Peparnas, Presiden Jokowi Borong Noken
Dalam kunjungan kerja ke Papua dalam rangka menutup Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI, Presiden Jokowi dan rombongan singgah di Pasar Noken Taman Imbi Kota Jayapura, Sabtu, 13 November 2021.
Setelah menyaksikan pertandingan Judo Peparnas ke-16 Papua di Gor Trikora Jayapura, Presiden Jokowi diagendakan akan menuju Gor Cendrawasih untuk menyaksikan olah raga cabang bulu tangkis. Namun saat melintas di Pasar Noken Taman Imbi, presiden dan rombongan menghentikan kendaraannya.
Di pasar tersebut, Presiden Jokowi dan rombongan membeli sejumlah Noken dan beberapa kerajinan khas Papua. Para mama yang berjualan di pasar tersebut pun mengaku senang, Presiden Jokowi mampir dan berbelanja di sana. Apalagi rombongan presiden termasuk anggota paspampres juga ikut membeli tas khas Papua tersebut dan langsung memakainya.
Jika berkunjung ke Papua, akan melihat warga lokal menggunakan tas model rajut/anyaman dengan cara dikaitkan pada dahi kepala. Tas yang disebut dengan noken itu merupakan tas tradisional Papua yang terbuat dari serat kulit kayu dan bahan alami lainnya.
Noken dikenal di semua suku bangsa di tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat). Keberadaan Noken di tanah Papua sudah ada sejak bertahun-tahun lamanya. Ada sekitar 250 suku di Papua yang mengenal dan mengenakan Noken dalam kehidupan sehari-hari.
Mengutip laman Kemendikbud, Noken memiliki beberapa sebutan. Contohnya di Hugula, Noken disebut dengan Su; kemudian di Dani disebut dengan Jum; di Yali disebut Sum; di Biak disebut dengan Inoken/Inokenson; di Mee disebut dengan Agia; di Asmat disebut dengan Ese; dan di Irarutu disebut Dump.
Noken umumnya dibuat oleh perempuan atau mama-mama Papua yang rata-rata sudah berusia lanjut, yang disebut dengan "Mama Noken". Namun, ada pula noken yang dikerjakan oleh kaum laki-laki yaitu di daerah Suku Mee dan dinamakan Meuwodide (bapak-bapak Papua di daerah suku Mee).
Bahan baku untuk membuat noken pun berbeda-beda di setiap wilayah. Di wilayah selatan Papua (Boven) misalnya, noken dibuat dari kulit pohon genemo (melinjo). Sedang di Papua bagian pegunungan tengah, noken terbuat dari batang anggrek. Untuk noken berukuran besar harganya berkisar Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi saat blusukan ke pasar Noken antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.