Jelang Pemilu, Rakyat Israel Aksi Demo Tolak Netanyahu
Rakyat Israel melakukan demonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Mereka menyerukan akhir kepemimpinan Netanyahu tepat tiga hari sebelum Israel menggelar pemilihan umum (pemilu).
Mengutip Reuters, Minggu 21 Maret 2021, terlihat para pengunjuk rasa berbaris di jalanan, mengibarkan bendera, memukul drum, meniup klakson, dan meneriakkan yel-yel. Mereka meminta konservatif berusia 71 tahun diganti.
Polisi pun telah menutup sejumlah arus jalan untuk mengakomodasi para demonstran. Media Israel melaporkan jumlah demonstran tersebut lebih besar dari protes anti-Netanyahu selama setahun terakhir.
Jejak pendapat memperkirakan Partai Likud sayap kanan, yang mengusung Netanyahu di pemilu sebelumnya, muncul sebagai partai terbesar dalam pemungutan suara 23 Maret mendatang. Namun, hasil lain mengungkapkan tidak ada pemenang kuat.
Dengan tekanan pada Netanyahu, muncul setelah tudingan kasus korupsi yang menimpanya. Ata diri Netanyahu disertai tuduhan para kritikus soal salah kelola penanganan pandemi Covid-19.
Netanyahu berharap program vaksinasi Covid-19 berhasil dengan cepat. Dengan demikian, sebagian besar ekonomi Israel dapat terbuka usai lockdown.
Kondisi tersebut diharapkan menjadi dukungan baginya untuk mengamankan mayoritas suara di parlemen.
Diketahui, pada 2020 lalu, Netanyahu dituduh secara ilegal memberi bantuan dengan imbalan liputan media yang positif untuk dirinya sendiri di surat kabar terlaris Israel, Yediot Aharonot.
Dia diduga menerima cerutu, sampanye dan perhiasan senilai 700 ribu shekel atau hampir senilai Rp3 miliar dari sejumlah orang sebagai imbalan atas bantuan.
Netanyahu sendiri kembali dilantik menjadi Perdana Menteri Israel oleh parlemen (Knesset), pada Mei 2020 lalu. Pelantikan dilakukan setelah melalui tiga kali pemilihan umum.
Tak peduli Pandemi Covide-19
Tekanan meningkat dalam pemilihan umum terhadap Netanyahu, yang diadili karena korupsi dan dituduh oleh para kritikus salah mengelola pandemi virus corona.
Netanyahu berharap keberhasilan program vaksinasi COVID-19 pemerintahnya yang cepat, yang telah memungkinkan sebagian besar ekonomi terbuka setelah tiga penutupan, bersama dengan serangkaian perjanjian normalisasi dengan negara-negara Arab, akan memberinya dorongan yang dibutuhkan untuk mengamankan mayoritas di parlemen.
Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang semuanya dia bantah.