Jelang Pemilu 2024, Panwascam di Kota Mojokerto Kompak Mundur
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto kompak mungundurkan diri. Mereka mengundurkan diri dikarenakan tidak ada keharmonisan antara Panwascam dan Bawaslu Kota Mojokerto.
Dari data yang diterima ada 14 orang yang terdiri dari komisioner, Panwaslu bersama pengawas kelurahan/desa (PKD), dan staf sekretariat Panwascam Kranggan sudah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Bawaslu Kota Mojokerto pada 26 Januari 2024 lalu.
Pantauan di kantor yang disewa untuk Sekretariat Panwascam Kranggan yang ada di Perum Griya Permata Meri Kota Mojokerto, tidak ada aktivitas sama sekali di rumah berlantai dua itu setelah 14 anggotanya mengundurkan diri dari tugas sebagai pengawas pemilu 2024/ sejak empat hari lalu.
Pengunduran diri itu diawali oleh Ketua Panwascam Kranggan Zen Arivin serta Anggota Panwascam Kranggan R Soetomo Cahyadi dan Dwi Karno, kemudian disusul para PKD semua kelurahan di wilayah Kecamatan Kranggan yang juga mengundurkan diri.
PKD yang mundur itu terdiri dari Panwaslu Meri, Bisri Mustofa; Panwaslu Jagalan, Sri Rismawati; Panwaslu Miji, Abdul Salam Ridho'i; Panwaslu Kranggan, Muflihur Rozzaq; Panwaslu Sentanan, Riska Widyadhana Zayyaniyah; Panwaslu Purwotengah, Irma Rachmaningtyas.
Tidak hanya itu, 5 staf sekretariat Panwascam Kranggan juga mengundurkan diri. Yakni Staf Teknik SDMO Ahmad Nur Qomari, Staf Teknis HP2H Widyasari, Staf Teknis PPPS M Rizqy Agung Nugroho, Staf Pendukung Dwi Apriyanto N, serta Staf Pendukung Agustinus Rama W.
Mantan Komisioner Panwascam Kranggan Soetomo Cahyadi mengatakan, 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan menyampaikan surat pengunduran diri ke Bawaslu Kota Mojokerto pada 26 Januari 2024.
Pada hari yang sama, disusul oleh seluruh 5 staf kesekretariatan Panwascam Kranggan termasuk PKD (Panwaslu Kelurahan/Desa) yang ada di enam kelurahan Kecamatan Kranggan.
“Kami mengundurkan diri ini atas nama pribadi. Kami tidak melibatkan pihak manapun untuk mengundurkan diri. Tetapi karena dinamika panwascam kranggan, mereka PKD beserta staf kesekretariatan yang bukan PNS ikut mengundurkan diri dengan alasan pribadi yang objektif bagi mereka. Total yang mundur 14 orang," katanya kepada wartawan, Selasa 30 Januari 2024.
Soetomo menegaskan, pengunduran diri itu dikarenakan hubungan antara Panwascam Kranggan dan Bawaslu Kota Mojokerto yang kurang harmonis.
“Mungkin karena banyaknya perbedaan antara kebijakan Bawaslu Kota Mojokerto dengan Panwascam Kranggan yang kami anggap tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” tegasnya.
Bawaslu Kota Mojokerto dianggap kurang memberikan support pengawasan kepada Panwascam Kranggan. Soetomo mencotohkan, dalam pengadaan elektronik. Ia menilai jika Bawaslu Kota Mojokerto memberikan pengadaan elektronik kurang untuk memenuhi kebutuhan di Kesekretariatan Panwascam Kranggan.
"Tidak ada harmonis saja sebetulnya tapi direspon oleh Kota (Bawaslu Kota Mojokerto) terlalu berlebihan. Khususnya terkait anggaran, karena kami untuk melakukan pengawasan itu butuh banyak logistik, dukungan dari anggaran. Kira-kira seperti itu,” ujarnya.
Meski begitu menurut Soetomo, pengunduran diri para Panwascam Kranggan itu tidak akan mengganggu jalannya pemilu 2024.
"Karena secara organisasi kami sudah disiapi pergantian antarwaktu (PAW). Kalau sudut pandang kami tidak akan mengganggu," tambahnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kota Mojokerto Dian Pratmawati belum bisa memberikan komentar terkait mundurnya 14 orang komisioner, PKD, dan staf sekretariat Panwaslu Kecamatan Kranggan itu.
"Saya belum bisa komen, kami bahas di internal dulu. Mohon maaf ya," tandasnya.