Masih Tutup, Wisatawan Nekat Menerobos Goa Selomangkleng Kediri
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) usai. Kini, Jawa Timur tengah menjalani transisi menuju new normal. Kondisi ini rupanya dimanfaatkan oleh sebagian warga yang sudah bosan berada di rumah selama tiga bulan karena pandemi corona atau Covid-19.
Warga pun nekat mendatangi lokasi wisata Goa Selomangleng, Kediri. Padahal, pihak pengelola mengklaim belum membuka tempat wisata yang berlokasi di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri tersebut.
Pertimbangan mengantisipasi penyebaran Covid-19, pengelola wisata sengaja menutup sejumlah akses pintu masuk wisata di kaki Gunung Klotok ini. Namun, sejumlah orang rupanya nekat menerobos portal sebagai tanda bahwa lokasi tertutup untuk wisatawan.
Salah seorang pengunjung mengaku bahwa dirinya sengaja datang ke Goa Selomangleng untuk refreshing. "Jenuh di rumah terus," aku Alisa Silvana. Pelajar kelas 7 di salah satu SMP Negeri di Nganjuk, Jawa Timur ini datang bersama ketiga teman sekolahnya
Alisa dkk ingin menghabiskan masa liburan ke tempat wisata, sebelum mereka kembali masuk sekolah pada 20 Juni mendatang.
"Perkiraan tanggal 20 Juni 2020 kembali masuk ke sekolah. Tujuan ke sini untuk foto-foto, mencari hiburan, sudah bosan Mas di rumah terus," terang gadis asal Dukuh Sugih Waras, Kecamatan Prambon, Nganjuk ini.
Alisa Silvana mengaku, sebenarnya dia merasa takut ke luar rumah saat pandemi corona seperti sekarang, apalagi Kediri termasuk salah satu wilayah di Jawa Timur yang masuk dalam zona merah.
Tapi, gara-gara ABG ini bosan di rumah maka dia pun nekat mengendarai motor bersama ketiga temannya berangkat dari Nganjuk ke Kediri.
"Sebenarnya masih takut, tetapi saya dan teman-teman tetap mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker," kata pelajar yang akan naik ke kelas 8 ini.
Meski lokasi wisata masih ditutup, pihak pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan prasarana cuci tangan bagi para pengunjung.
Seperti diketahui, lokasi wisata Goa Selomangleng berdasarkan cerita rakyat, dulunya diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kili Suci (Sanggramawijaya Tungga Dewi), Putri Mahkota Raja Airlangga (kerajaan kahuripan).
Goa ini diperkirakan dibuat pada abad 10- 11 Masehi. Area sekitar Goa Selomangleng kerap dipergunakan untuk menggelar pertunjukan pentas seni dan budaya yang melibatkan pelaku seni baik lokal, nasional maupun Internasional.
Selain Goa Selomangleng juga terdapat Museum Airlangga. Lokasi ini juga belum dibuka untuk pengunjung. Museum Airlangga terletak di jalan Mastrip Kawasan Gunung Klotok di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Museum ini berdiri pada 30 November 1991 dengan cakupan luas area 6670 m2.
Museum ini menampung 147 buah koleksi arkeologi maupun Etnografi. Di Museum Airlangga terdapat dua gedung museum. Gedung Arkeologis diperuntukkan khusus untuk menaruh benda purbakala jenis Artefak atau Arca.
Sementara untuk gedung Etnografis khusus penempatan benda kebudayaan yang berkembang semacam paginangan, senjata zaman kerajaan dan keramik.