Jelang Negosiasi Damai, Presiden Ukraina Penuhi Seruan Rusia?
Rusia dan Ukraina diagendakan menjalani perundingan damai di Turki, minggu ini. Sejumlah rumor muncul, di antaranya kesepakatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengubah status Ukraina menjadi negara netral.
Perundingan Damai di Turki
Dua negara bersepakat kembali mengadakan perundingan damai di Turki di minggu ini. Perundingan ini menjadi yang terbaru, sejak Rusia mulai melakukan serangan terbuka kepada Ukraina, Februari 2022 lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan jika pemerintahannya bersikap hati-hati menjelang perundingan tersebut. Sebab, Rusia meminta adanya netralitas menjelang perundingan.
Pernyataan Ukraina Mau Netral
Selain itu, muncul pernyataan jika Zelensky akan berkompromi, menuruti permintaan Rusia untuk membuat sebagian wilayah Ukraina berstatus netral.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky di depan sejumlah jurnalis sebelumnya. Presiden yang memiliki latar belakang pelawak itu, menyebut mau menyandang status netral pada wilayah Donbas.
Namun pernyataan itu kembali dipatahkan oleh Zelensky sendiri. Pada video yang tersebar Minggu, 27 Maret 2022, waktu setempat, Zelensky menyatakan jika prioritas negaranya tetap sama. "Bahwa kedaulatan dan wilayah Ukraina tak bisa diragukan. Tujuan kami jelas: Perdamaian dan restorasi ke kehidupan normal, sesegera mungkin," katanya dikutip dari Al Jazeera, Senin 28 Maret 2022.
Tuntutan Rusia
Diketahui sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa kali menyampaikan sejumlah seruan, kepada Ukraina. Di antaranya agar negara tersebut menyandang status netral. Tuntutan muncul mengikuti sikap Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO, serta Uni Eropa.