Jelang Nataru, Harga Telur di Bojonegoro Tembus Rp 32.000 per Kg
Harga telur di sejumlah pasar di Kabupaten Bojonegoro tembus hingga Rp 32.000 perkilogramnya dari sebelumnya Rp 27.000 perkilorgram terhitung Minggu 11 Desember 2022. Kenaikan ini berkaitan dengan persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang jatuh pada 25 Desember 2022 mendatang.
Data di Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, daftar harga telur tercatat Rp 30.000 perkilogram. Namun harga itu di pasaran bisa berbeda, yaitu di kisaran Rp 32.000 perkilogramnya. “Ya, ini data di Dinas Perdagangan,” ujar seorang staf di Dinas Perdagangan Bojonegoro, pada Ngopibareng, Minggu 11 Desember 2022.
Di beberapa pasar di Kabupaten Bojonegoro, yaitu Pasar Besar Kota, Pasar Banjarejo, Pasar Dander, dan Pasar Sumberejo, harga telur, hampir sama, yaitu di kisaran Rp 31.000 hingga Rp 32,000 perkilogram. Memang dalam beberapa pekan ini, telur harganya cenderung naik. Dari yang biasanya Rp 23.000 harganya terus naik, menjadi Rp 27.000 hingga sekarang ini Rp 32.000 perkilogramnya.
Menurut Katno, pemilik warung kebutuhan pokok, sejak memasuki bulan Desember, harga telur terus naik. Dan puncaknya pada sekarang ini dimana harganya bisa tembus Rp 31.000. Harga ini kemungkinan akan naik, hingga nanti pada tutup tahun 2022 ke 2023.”Biasanya setelah tahun baru harghanya turun,” ujar warga Kelurahan Ledok Kulon, Kota Bojonegoro ini.
Sementara itu untuk telur ayam kampung juga mengalami kenaikan. Yaitu dari Rp 2000 per butir kini naik menjadi Rp 2500 perbutirnya. Untuk harga telur kampung ini, jika mengalami kenaikan, jarang sekali ikut turun jika kondisinya normal. Hal itu berbeda dengan harga telur ayam ras, yang kerap naik turun.”Karena, telur kampung itu stoknya terbatas. Dan banyak dicari orang,” imbuh Katno.
Selain telur,yang juga naik adalah harga daging sapi, yang sebelumnya Rp 10.5.000 perkilogram naik menjadi Rp 110.000 perkilogram. Tetapi, harga daging sapi di Bojonegoro dalam 2-3 bulan terakhir ini cenderung stabil. Jika naik, angkanya tak lebih dari Rp 5000 dari harga dasarnya.
Selain itu, harga daging ayam juga mengalami kenaikan. Untuk harga ayam potong (broiler) harganya naik dari Rp 30.000 perkilogram naik menjadi Rp 32500 perkilogramnya. Sedangkan harga daging ayam kampung masih stabil di kisaran Rp 60.000 perkilogramnya.
Harno, salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Besar Kota Bojonegoro mengatakan, harga telur naik karena, stok barang kiriman dari luar terlambat. Biasanya telur yang masuk di Bojonegoro, kiriman dari Kabupaten Kediri, dan Blitar. Ada sebagian juga datang dari peternak ayam di Bojonegoro sendiri.”Tetapi yang utama telur datang dari Blitar dan Kediri. Lainnya kecil,” tegas pedagang telur dan beras ini.
Dia mencontohkan, dalam sehari, biasanya dagangannya bisa menjual sekitar 200 kilogram telur. Tapi sekarang menurun menjadi 150 kilogram. “Karena stok telur dari luar terlambat,” imbhuhnya.