Jelang Natal dan Tahun Baru, Eropa Terancam Terapkan Lockdown
Sejumlah negara di Eropa kini menjadi episentrum baru Covid-19. Lebih dari separuh infeksi baru di dunia, berasal dari Eropa, selama rata-rata 7 hari terakhir. Level tertinggi melampaui rekor April tahun lalu. Kini Eropa khawatir akan menerapkan lockdown di tengah liburan Natal dan Tahun Baru.
Upaya Eropa
Sejumlah negara seperti Jerman, Austria, dan Republik Cesnia sedang berencana melakukan pembatasan.
Pjs PM Belanda Mark Rutte mengumumkan akan menerapkan pembatasan sebagian selama tiga minggu sejak Sabtu hari ini. Pembatasan ini menjadi yang pertama sejak musim panas tahun ini. "Virus ada di mana-mana dan butuh dilawan dari mana pun," kata Rutte dikutip dari Reuters.
Pembatasan meminta restoran dan tempat belanja untuk tutup lebih awal dan pertunjukan olahraga dilarang mengundang penonton.
Sedangkan Jerman akan menerapkan tes Coviod-19 gratis sehak Sabtu. Negara itu juga sedang merancang pembatasan yang mewajibkan penggunaan masker dan jaga jarak di area publik, yang akan diterapkan hingga Maret tahun depan.
Sementara Pemerintah Australia akan menerapkan lockdown sejak Minggu, terutama bagi yang belum tervaksin.
Tingkat Vaksinasi Eropa
Sekitar 65 persen populasi dari Area Ekonomi Eropa (EEA), termasuk Uni Eropa, Islandia, dan Liechtenstein, dan Norwegia, telah menerima dua dosis vaksin, meski lajunya semakin pelan.
Di Eropa Selatan, sekitar 80 persen populasi sudah menerima vaksin, namun kondisi berbeda ada di Eropa tengah dan Timur. Jumlah infeksi di Rusia kini bahkan mengancam kolapsnya fasilitas kesehatan.
Jerman, Perancis, dan Belanda juga mengalami peningkatan penularan, meski warga di negara tersebut tergolong menerima vaksinasi denga baik. (Rtr)