Jelang Musda; DKJT Bukan Bapak Angkat Dewan Kesenian Daerah
Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) bukan "bapak angkat" dewan kesenian Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Karena DKJT itu Art Council.
Penegasan ini disampaikan pelaku Budaya dan Sutradara Semar Suwito.
DKJT membina, menggandeng dan menggiatkan seniman Jawa Timur. Dimanapun dia berada. Tapi bukan dengan Dewan Kesenian Kabupetan/Kota. Mereka masing-masing silahkan sinergi di Pemkab dan Pemkot masing-masing.
" Maka agak aneh juga hak suara hanya DK daerah, padahal mereka garisnya sinergis. Bukan garis pertanggungjawaban. Anggaran juga dari Pemprov bukan dari kabupaten Kota. Harusnya hak suara juga ada pada seniman senior yang kapabel memberikan suara. Ini harus diubah dimasa mendatang, " tambah Semar.
Soal perdebatan pengurus DKJT lama, saya gampang saja. Yang gak mampu bekerja sebaiknya mundur. Yang salah dan tidak bisa mempertangjawabkan keuangan, dipolisilan saja. Biar mereka nanti menjawab di pengadilan.
Bahkan Semar menilai agak aneh kalau ada ketua dewan kesenian di daerah yang bersemangat mencalonkan diri jadi ketua DKJT, sementara selama dia jadi ketua dewan kesenian di daerah tidak ada yang dikerjakannya. Jangankan berprestasi, sama sekali tidak melakukan apa-apa, katanya.
Maka Semar berpendapat, sebaiknya calon Ketua DKJT dari pengurus lama yang masih dipercaya. Atau tokoh seniman atau manager yang menguasai kesenian. Dan punya jaringan luas se Jawa Timur.
Utamanya wakil-wakil seniman dan budayawan sesuai yang termaktub dalam UU no.5-2017 Pemajuan Kebudayaan, Atau tokoh seniman yang paham strategi kebudayaan Jawa Timur dan punya jaringan luas se Jawa Timur serta lintas provinsi, tegas Semar (yus)