Jelang Mudik, Pemkot Surabaya Pasang 1.900 CCTV di Kampung
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengklaim jika seluruh perkampungan sudah dilengkapi CCTV. Hal itu sebagai bentuk pengawasan lingkungan penduduk, saat musim mudik lebaran.
"CCTV yang sudah ada itu diserahkan kepada pengurus kampung, jadi untuk pengamanan ada di masing-masing pengurus kampung," kata Kepala Diskominfo Surabaya, M Fikser kepada media, Minggu 16 April 2023.
Fikser mengatakan, total sudah ada sebanyak 1.900 unit CCTV yang tersebar di setiap wilayah perkampungan Surabaya. Dari jumlah tersebut, setiap RW bakal dipasangi empat CCTV.
"Ada 430 RW yang mengusulkan waktu itu dan sudah terpenuhi semuanya itu pengadaan tahun 2022," jelasnya.
CCTV tersebut, bakal langsung dipantau secara offline kepada para pengurus kampung setempat. Selain itu, hasil rekaman videonya juga akan tersbung dengan server Diskominfo Surabaya.
"Jadi, tidak menggunakan internet untuk terkoneksi dengan Kominfo, itu sudah disepakati CCTV ditempatkan dimana, monitoring ada yang di balai RW ada yang di posko," ujar Fikser.
Lebih lanjut, Fikser mengingatkan agar para pejabat kampung tidak bergantung pada CCTV tersebut. Mereka juga harus aktif melakukan pengawasan ketat di pemukiman masing-masing.
"Siapa yang bertanggung jawab untuk memonitoring itu, biasanya di posko, balai RW supaya ada yang bisa memonitor," tutupnya.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya minta jajarannya mulai melakukan pemetaan para warga yang kemungkinan bakal mudik. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya pembobolan rumah selama libur lebaran.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, jika perintah untuk pemetaan masyarakat yang bakal pulang ke kampung halamanya tersebut sudah disampaikan ke Polsek.
"Langkah awal menyampaikan ke Kasat Binmas dan Kapolsek agar melakukan mapping rumah yang ditinggal mudik," kata Pasma ke awak media, Senin, 10 April 2023.
Kemudian, kata Pasma, jajaran kepolisian tersebut bakal menyampaikannya ke masing-masing pejabat kampung. Agar nantinya dilakukan juga konsep pengamanan di pemukiman penduduk.
"Koordinasikan dengan RT/RW di sana juga dengan sistem keamanannya untuk di asessmen. Nanti dilihat apakah perlu CCTV, apakah perlu pemortalan. Itu yang harus dilakukan oleh kapolsek, saya arahkan," tambahnya.
Advertisement