Jelang Malam, Pencarian Korban KM Liberty 01 Dihentikan Sementara
Proses pencarian sembilan Anak Buah Kapal (ABK) KM Liberty 01 yang tenggelam masih belum membuahkan hasil. Petugas SAR dari Kantor SAR Denpasar sudah melaksanakan operasi SAR di perairan utara Bali yang diduga sebagai lokasi tenggelamnya kapal kargo tersebut. Menjelang malam, proses pencarian pada hari ini pun harus dihentikan tanpa hasil.
Humas Kantor SAR Denpasar, I Made Krisna Maharta, menyatakan, pencarian korban dilakukan dengan menggunakan KN SAR Arjuna 229. Dalam proses pencarian ini melibatkan 22 orang yang terdiri dari 17 orang kru kapal dan 5 orang dari Basarnas. Hingga hari mulai gelap belum ada tanda-tanda keberadaan 9 ABK yang hilang tersebut. Sehingga proses pencarian pun dihentikan sementara.
“Karena ini sudah malam kapal (SAR) sandar di Sapeken, Madura. Mungkin besok mau melakukan pencarian kembali,” katanya, Selasa, 26 Oktober 2021.
Tim SAR selain mencari keberadaan 9 ABK yang hilang juga mencari keberadaan Kapal KM Liberty 01 yang diduga tenggelam. Namun dari hasil penyisiran di lokasi tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal. Diduga kapal yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya itu sudah tenggelam seluruhnya.
Dia menambahkan, sesuai aturan proses SAR dilakukan selama tujuh hari. Biasanya, lanjut Krisna, biasanya dilakukan tujuh hari sejak sebuah peristiwa dilaporkan ke Kantor SAR. Meski peristiwa tenggelamnya KM Liberty 01 ini terjadi pada Sabtu 23, Oktober 2021, namun musibah itu dilaporkan pada 25 Oktober 2021.
“Rencana, proses SAR biasanya akan dilakukan (selama tujuh hari) dihitung dari laporan. Tapi apabila setelah itu masih ada kemungkinan ditemukan masih bisa diperpanjang,” katanya dari ujung telepon.
Untuk diketahui, KM Liberty 01 diduga tenggelam pada Sabtu, 23 Oktober 2021. Kapal yang memiliki dimensi panjang 41 m dan lebar 8 m tersebut lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada pukul 00.04 WIB, Jumat, 22 Oktober 2021 dini hari. Sehari kemudian, Sabtu, 23 Oktober 2021, sekitar pukul 22.07 WIB kapal yang diawaki 15 orang ini melintas di perairan utara Bali.
“Ada badai terus kapalnya tenggelam,” jelasnya.
Peristiwa tenggelamnya KM Liberty 01 ini baru diketahui pada Senin, 25 Oktober 2021. Ketika itu, sekitar pukul 12.00 WITA Kapal LCT Dipasena 2 dengan rute Surabaya-NTT secara tidak sengaja melihat life raft yang ditumpangi enam orang ABK KM Liberty 01.
“Enam orang diselamatkan kapal Dipasena, lalu dibawa ke rutenya di Sumbawa,” jelasnya.
Dari enam orang yang berhasil diselamatkan tersebut salah satunya merupakan nakhoda KM Liberty 01, Jacobus Wolonterry. Dari kapten kapal inilah diketahui bagaimana musibah kapal tersebut terjadi.
Berdasarkan keterangan nakhoda kapal, lanjut Krisna, pada saat terjadi badai, nakhoda bersama lima ABK yang selamat membuka life raft. Mereka kemudian berhasil naik life raft tersebut sampai akhirnya bertemu dengan Kapal LCT Dipasena dua hari kemudian. Sedangkan 9 ABK lainnya meloncat dengan menggunakan alat apung seperti life jacket.
“Sembilan orang hilang,” katanya.