Jelang Libur Nataru, Okupansi Hotel di Banyuwangi Capai 70 persen
Menjelang libur Natal dan tahun baru 2023 (Nataru) okupansi hotel di Banyuwangi mulai mengalami peningkatan. Tingkat hunian hotel di Banyuwangi saat ini sudah mencapai 70 persen. Angka ini dipastikan akan terus meningkat di pekan terakhir Desember 2022 ini.
“Puncaknya diprediksi mulai sepekan sebelum malam pergantian tahun,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin, Jumat, 16 Desember 2022.
Dia menjelaskan, peningkatan okupansi hotel di Banyuwangi ini sudah tampak sejak 5 Desember 2022. Hingga saat ini, tingkat keterisian hotel-hotel di Banyuwangi sudah sudah pada kisaran 70 persen. Tingkat okupansi itu bahkan lebih tinggi dibanding momen puncak Nataru dua tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, selama dua tahun pandemi, okupansi hotel di Banyuwangi rata-rata hanya 60-an persen pada saat libur Nataru. Kunjugan ke Banyuwangi diperkirakan mulai H-7 tahun baru hingga beberapa hari setelahnya. “Kami memprediksi okupansi hotel bisa mencapai 90 persen hingga 95 persen pada puncak kunjungan,” katanya.
Antusiasme masyarakat untuk merayakan momen pergantian tahun menjadi salah satu pemicu tingginya tingkat kunjungan ke Banyuwangi. Sehingga berdampak langsung pada okupansi hotel yang ada di Banyuwangi.
Selama Nataru ini, lanjutnya, banyak atraksi yang akan digelar di hotel-hotel Banyuwangi. Sebagian even merupakan inisiasi manajemen hotel. Tapi tak sedikit juga even-even yang digelar atas permintaan wisatawan. "Segala bentuk yang berkaitan dengan Nataru kami sudah menyiapkan," katanya.
Atraksi yang digelar di hotel ini, diharapkan bisa menarik warga Banyuwangi dan luar kota untuk merayakan momen Nataru di hotel. Nataru memang menjadi salah satu momen pendongkrak kunjungan hotel di Banyuwangi setiap tahunnya.
Dia mengingatkan para pengelola hotel agar mengutamakan keamanan. Protokol kesehatan, kata dia, tetap harus dijalankan untuk meminimalisir risiko penularan covid-19. Sebab akhir-akhir ini mulai terjadi peningkatan covid-19 di beberapa daerah. "Kami sudah mengingatkan semua manajemen agar tidak lengah terkait penerapan prokes,” ujarnya.
Advertisement