Jelang Libur Nataru, Dirut PT KAI Cek Kesiapan Armada Jelang Libur Nataru di Stasiun Gubeng
Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo melakukan inspeksi untuk mengecek kesiapan moda transportasi kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng yang dinaungi oleh Daop 8 Surabaya. Tujuannya untuk memeriksa kesiapan dalam melayani penumpang saat masa angkutan libur panjang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Didiek menjelaskan, momen liburan Nataru menjadi krusial setiap tahunnya karena akan terjadi lonjakan penumpang dengan angkutan kereta. PT KAI pun telah menyediakan total 40 juta kursi bagi penumpang kereta api jarak jauh, commuter, LRT, sampai Whoosh.
“Pada masa libur Nataru 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 sekarang sudah 40 persen tiket sudah terjual dan saya mengimbau kepada masyarakat untuk merencanakan tujuan perjalanan jauh-jauh hari dan disesuaikan dengan waktu libur atau cutinya dengan baik,” ujarnya di Stasiun Surabaya Gubeng, Rabu 11 Desember 2024.
Didiek mengatakan, guna menjamin keamanan dari setiap penumpang pada masa angkutan Nataru kali ini, PT KAI telah melakukan ramp check dan segala persiapan sarana prasarana.
“Inspeksi ini bertujuan untuk ramp check, cek kesiapan sarana dan prasarana. Lalu di bulan Desember, ada beberapa pengerjaan proyek di lapangan yang menimbulkan potensi kelambatan beberapa menit. Harapan kami masyarakat bisa memaklumi,” tutur Didiek.
Perbaikan tersebut, lanjut Didiek, seperti yang dilakukan di Lamongan, Jawa Timur akibat adanya fenomena penurunan tanah. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, KAI juga menyediakan beberapa fasilitas seperti water station dan ruang tunggu yang cukup menampung ratusan penumpang.
“Water station tujuannya agar masyarakat mulai gunakan tumbler dan kurangi sampah plastik. Lalu di stasiun ini juga diterangi panel surya dan dibangun dengan prinsip ramah lingkungan dan sustainability,” paparnya.
Pihaknya pun menargetkan akan terjadi peningkatan penumpang saat masa Nataru 2024/2025 hingga 10 persen, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Untuk Surabaya kita targetkan okupansi untuk angkutan pada masa Nataru ini meningkat 10% dibanding tahun lalu,” pungkasnya.