Jelang Lebaran, Permintaan Daging Sapi Banyuwangi Naik 20 Persen
Mendekati lebaran permintaan daging sapi di Banyuwangi semakin meningkat. Bahkan beberapa rumah pemotongan hewan (RPH) harus menambah jumlah tenaga pemotong hewan untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat Banyuwangi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M. Khoiri menyatakan, pada kondisi normal kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Banyuwangi mencapai 5 ton per hari. Saat ini permintaan sudah meningkat hingga 20 persen. “Kalau seperti ini sudah naik sekitar 20 persen, sekitar 5,5 sampai 6 ton sehari menjelang Idul Fitri,” jelasnya, Rabu, 27 April 2022.
Dalam angka, menurut Khoiri, pada kondisi normal dalam sehari pemotongan sapi berkisar antara 30 sampai 40 ekor. Dengan kenaikan ini, mencapai 60 ekor per hari.
Di Banyuwangi lanjutnya, total ada 8 RPH. RPH ini tersebar mulai Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Genteng, Pesanggaran, Glenmore, hingga Kecamatan Kalibaru. “Yang disembelih, biasanya hanya 12 mulai kemarin malam sudah 27 ekor. Ini bisa terus bertambah lagi menjelang lebaran,” tegasnya.
Untuk memenuhi permintaan daging yang meningkat ini, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi harus menambah tenaga pemotong hewan di RPH Banyuwangi. Jika sebelumnya hanya delapan orang tenaga pemotong hewan, saat ini. “Kami tambahkan tenaga pemotong di Banyuwangi. Biasanya 8 kita tambahkan 15 sampai 16 orang,” tegasnya.
Saat ini harga daging sapi berkisar antara Rp130 ribu sampai Rp140 ribu. Pada kondisi normal harga daging sapi berkisar Rp120 ribu sampai Rp125 ribu. Kenaikan harga ini dipicu harga pembelian bahan bakunya yakni sapi yang sudah mahal juga. Menurutnya, kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi setiap tahun karena momen hari raya Idul Fitri.
“Para pemilik dan pedagang sapi menjelang lebaran sudah mulai menaikkan harga. H-2 biasanya puncaknya. Insyaallah harga akan stabil pada kisaran Rp140 ribu sampai Rp150 ribu maksimal. Setelah hari raya akan balik lagi,” tegasnya.
Advertisement