Jelang Lebaran, Pengunjung Toko Membeludak Abaikan Prokes
Beberapa hari menjelang lebaran, pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo ramai didatangi pembeli. Sisi lain membludaknya pengunjung dinilai menyalahi protokol kesehatan (prokes) seperti, timbulnya kerumunan hingga dijumpai banyak pengunjung tidak bermasker. Hal itu terlihat saat Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo melakukan razia prokes di sejumlah toko di Kota Probolinggo, Jumat, 7 Mei 2021.
Kali ini yang menjadi sasaran adalah tokok-toko emas dan toko lain yang ramai didatangi pembeli menjelang lebaran. Toko-toko emas di Jalan Panglima Sudirman tampak ramai diserbu pengunjung sejak pagi. Berdasarkan pengamatan, prokes tidak diterapkan baik oleh pemilik toko dan pengunjung. Pemilik toko emas misalnya, tidak menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer.
Belum lagi berjubelnya warga yang ingin berbelanja perhiasan emas untuk berlebaran. Hal ini dinilai rawan terjadinya penularan Covid-19. Tim juga mendatangi pusat perbelanjaan di sepanjang jalan dr. Soetomo, Kota Probolinggo. Kondisinya tidak berbeda, banyak toko tidak menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Satgas Covid-19 juga merazia warga yang tidak mengenakan masker. Mereka yang tidak taat prokes kemudian diminta untuk menjalani rapid tet. Beruntung, dari 12 orang yang diuji rapid test semuanya negatif.
Mada, warga Kecamatan Kedopok yang dirapid tes mengatakan, dirinya lupa tidak memakai masker saat berbelanja. “Waduh, saya kapok keluar tidak pakai masker akhirnya dirapid test,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Indra Kurniawan, pengunjung yang berbelanja di swalayan Karunia Damai Sejahtera (KDS). Ia hanya memakai buff (masker penutup mulut). "Sekarang saya gak memakai masker akirnya terkena razia dan harus uji swab di tempat,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti mengatakan, sebelum menggelar razia, pemkot sudah mengeluarkan imbauan terkait penerapan prokes kepada pemilik usaha. “Namun, ternyata sebagian pemilik usaha masih mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.
Pemkot kemudian mendata pemilik usaha yang melanggar prokes. Selanjutnya pemkot akan terus mengecek toko-toko yang belum menerapkan prokes.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Fitriawati mengatakan, kerumunan pembeli di pusat perbelanjaan menjadi perhatian pemkot.
“Soalnya menjelang lebaran toko-toko seperti toko emas, diserbu pembeli,” katanya. DKUPP pun sudah berkirim surat agar pemilik toko memenuhi prokes.