Jelang Lebaran, Momen Mudik Mulai Terasa di Kota Malang
Berjalan dengan sedikit tergesa-gesa, Muhammad Sholeh, 28 tahun, mendorong troli menuju pintu masuk pengecekan tiket di Stasiun Malang Kota Baru. Di atas troli sudah ada beberapa tumpuk koper, kardus dan tas punggung.
“Ini saya mengantar istri dan anak untuk mulai berangkat mudik ke Tulungagung,” ujarnya pada Senin 10 April 2023.
Sore itu Sholeh tidak ikut bersama istri dan satu anaknya mudik ke Tulungagung karena baru mendapatkan cuti kerja pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 2023. “Kemungkinan saya berangkat tanggal 18 April 2023, ke Tulungagung. Kebetulan baru mendapatkan cuti pada tanggal tersebut,” katanya.
Otomatis kini Sholeh, tinggal sendirian di sebuah rumah kontrakan yang disewanya di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“Iya tinggal sendiri sampai nanti menyusul mudik. Istri sama anak naik kereta Penataran relasi Malang-Tulungagung,” ujarnya.
Rencananya Sholeh bakal menghabiskan cuti Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah selama satu pekan di kampung halamannya, di Tulungagung.
Sementara itu, Juanda Fanus, 24 tahun, kembali menginjakkan kakinya di Kota Malang setelah kembali dari kampung halamannya di Jember. Fanus tidak bisa berlebaran di kampung halamannya pada tahun ini karena tidak mendapatkan cuti kerja.
“Saya tidak mengambil cuti. Jadi kemungkinan setelah Hari Raya saja saya mudik. Ini baru habis dari Jember, karena kemarin libur Jumat Agung sampai hari Minggu,” katanya.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan pihaknya telah menyediakan sebanyak 6.442 tempat duduk setiap harinya untuk mempersiapkan angkutan mudik pada momen lebaran 2023, ini.
“Khusus keberangkatan dari Stasiun Malang, terdiri 1.970 tempat duduk tambahan dan 4.472 tempat duduk reguler,” ujarnya.
Advertisement