Jelang Lebaran, Harga Telur di Bojonegoro Merangkak Naik
Harga telur di Bojonegoro naik dari Rp21.000 menjadi Rp25.000 per kilogram. Kenaikan terjadi menjelang Idul Fitri yang jatuh pada 2-3 Mei 2022 mendatang.
Naiknya harga telur di pasaran dipicu oleh permintaan barang yang meningkat, terhitung sejak sembilan hari menjelang Idul Fitri. Sementara stok telur di pasaran sempat mengalami keterlambatan pengiriman dari luar. Dampaknya, harga telur pelan-pelan meningkat.
"Naik terus dalam sepekan ini," ujar Yono, salah satu agen telur broiler di Pasar Kota Bojonegoro kepada Ngopibareng.id, Minggu 24 April 2022. Dia juga menyebut bahwa kondisi ini wajar dan hampir terjadi tiap tahun, menjelang peringatan hari-hari besar.
Kenaikan harga telur juga terjadi di Pasar Grosir di Kecamatan Sumberejo. Harganya juga berada di kisaran Rp24.000 hingga Rp25.000 per kilogram. "Ya, naik telur," ujar Saudah, pemilik toko penyedia bahan roti dan kue. Dia menyebut, pembeli telur menjelang lebaran terus meningkat.
"Sehari biasanya 30 kilogram, kini naik jadi 50 kilogram. Mungkin banyak orang yang bikin kue dan kebutuhan lain," imbuhnya.
Sementara data dari Dinas Perdagangan Bojonegoro, stok telur broiler datang dari beberapa kabupaten di Jawa Timur. Terbesar, yaitu dari Kabupaten Blitar, Kediri, juga Tulungagung. Ada juga sebagian dari Tuban dan Lamongan.
Sedangkan peternakan pinggiran Bojonegoro juga membantu suplai telur. Seperti dari Kecamatan Ngasem, Kasiman, Kecamatan Tambakrejo, Kecamatan Baureno dan Kecamatan Ngambon.
Kebutuhan telur ayam broiler dari Bojonegoro sendiri sekitar 15 hingga 20 persen. Sedangkan kebutuhan telur di kabupaten ini sebanyak 5 juta kilogram per tahunnya.